Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Prabowo Kritik Rencana Restrukturisasi TNI di Era Jokowi

Kompas.com - 25/02/2019, 18:09 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mengkritik rencana restrukturisasi TNI yang terjadi di era Presiden Joko Widodo.

Ia menilai rencana restrukturisasi TNI tersebut merupakan kemunduran di era reformasi seperti sekarang.

"Restrukturisasi TNI yang direncanakan pemerintahan Jokowi adalah kemunduran dari demokrasi dan semangat reformasi. Pak Jokowi bukan pelaku Reformasi tapi beliau adalah penikmat reformasi sehingga kurang memahami semangat dan cita-cita reformasi," kata Andre melalui pesan singkat, Senin (25/2/2019).

Baca juga: Restrukturisasi TNI yang Ditengarai Membangkitkan Lagi Dwifungsi ABRI...

Andre mengatakan, semestinya perwira menengah dan tinggi di TNI yang tak memiliki peran bisa diberdayakan dengan mengembangkan struktur organisasi TNI sehingga muncul penugasan baru.

Dengan demikian, kata Andre, perwira menengah dan tinggi TNI tidak perlu ditempatkan di instansi sipil sehingga tetap profesional sebagai tentara.

"Sehingga TNI kita sebagai alat pertahanan semakin profesional dan terlatih serta semakin dicintai rakyat sebagai tentara rakyat. Bukan malah mau di tempatkan ke institusi sipil lainnya," papar Andre.

"Intinya kami meminta ke pemerintahan Jokowi jangan lagi mengembalikan Indonesia kepada kebijakan Orde Baru yang jelas bertentangan dengan demokrasi dan cita-cita reformasi," lanjut politisi Gerindra itu.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo memastikan bahwa restrukturisasi TNI akan segera dilaksanakan.

Baca juga: Presiden Jokowi Pastikan Restrukturisasi TNI Segera Dilakukan

Restrukturisasi tersebut sebagai implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Implementasi dari perubahan Perpres tersebut, yakni peningkatan kapasitas sebanyak lebih dari 60 jabatan di struktur TNI.

"Akan ada jabatan untuk perwira menengah dan tinggi baru sebanyak 60 jabatan. Dapat diisi oleh yang tadinya kolonel, naik menjadi bintang atau yang tadinya bintang satu, (diisi) bintang dua atau tiga," ujar Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/1/2019). 

Kompas TV Aksi korporasi lain Bakrie and Brothers melanjutkan restrukturisasi utang bernilai jumbo, grup usaha milik konglomerat Bakrie ini merestrukturisasi utang sebanyak 44 persen. Restrukturisasi dilakukan dengan nilai 9,3 triliun rupiah dari total utang senilai 21 triliun rupiah dengan bersih-bersih utang 44 persen, sisa utang emiten dengan kode saham BNBR ini mencapai 11,7 triliun rupiah. Ada tiga kreditur yang menjadi tujuan restrukturisasi utang Grup Bakrie ketiganya adalah Fontain City senilai 2,9 triliun, kemudian Levoca Enterprise senilai 6,3 triliun dan Daley Capital 100,3 miliar rupiah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com