Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Jokowi-Ma'ruf "Gaspol" Serangan Udara dan Darat di Sisa Waktu Kampanye

Kompas.com - 25/02/2019, 09:55 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan mengintensifkan serangan udara dan darat di sisa waktu kampanye yang tinggal 1,5 bulan lagi.

Strategi udara dan darat ini dilakukan lewat sinergi Tim Kampanye Nasional (TKN), partai politik pendukung, hingga kelompok relawan.

“Gerak Pemenangan Jokowi-KMA dijalankan terpadu oleh tiga unsur utama, koalisi partai politik, Tim Kampanye Nasional, serta relawan politik dan gerakan komunitas. Setiap unsur bergerak dengan karakternya masing-masing, bersinergi di bawah koordinasi Ketua TKN Erick Thohir ,” kata Ketua Cakra 19, Andi Widjadjanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/2/2019).

Baca juga: Airlangga Hartarto: Caleg Golkar Wajib Pasang Gambar Jokowi

Menurut mantan Sekretaris Kabinet itu, berkat tangan dingin Erick Thohir, TKN Jokowi-Ma’ruf bisa bersatu padu dengan partai politik, serta relawan-relawan termasuk Cakra 19.

Andi Widjajanto saat menjabat Sekretaris Kabinet Kompas.com/SABRINA ASRIL Andi Widjajanto saat menjabat Sekretaris Kabinet
Relawan Cakra 19 dibentuk pada Agustus 2018. Tim ini berisi purnawirawan TNI yang baru satu-dua tahun pensiun.

Tak hanya berisi bekas tentara, Cakra 19 juga beranggotakan warga sipil dan dipimpin oleh Andi Widjajanto.

Anggota tim ini di antaranya Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus;  politikus Golkar, Eko Wiratmoko; bekas Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, Andogo Wiradi; serta bekas Kepala Pusat Penerangan lentara Nasional Indonesia, Iskandar Sitompul.

“Erick Thohir telah berhasil menjalankan peran sebagai CEO TKN. Bersama Sekertaris TKN Hasto Kristiyanto, Erick berhasil menciptakan aliansi strategis antara TKN, partai dan relawan,” ujar Andi.

Andi mengatakan, salah satu serangan udara yang digencarkan adalah melalui platform media sosial. Ada empat platform yang menjadi andalan, yakni Twitter, Facebook, Instagram dan YouTube.

"Masing-masing platform memiliki keunikan sehingga harus didekati dengan strategi media yang berbeda juga,” ujar Andi.

Untuk gerakan di darat, Andi menjelaskan, konsolidasi dilakukan dengan merujuk ke peta sasaran yang membagi dapil-dapil yang ada menjadi 8 kluster.

Setelah itu, strategi dijalankan menyesuaikan dengan kondisi dapil.

"Rangkaian strategi mulai dari galang simpul daerah, gelar kegiatan kampanye, gelar micro-targeting, hingga gelar canvassing-door to door. Gerak darat ini juga mengandalkan keterpaduan antara TKN-TKD, Caleg Parpol, dan tim door-to-door dari para relawan, termasuk Cakra 19,” kata Andi.

Salah satu simpul utama yang muncul kuat di 2019, lanjut Andi, adalah gelombang alumni.

Menurut Andi, gelombang yang tidak muncul di 2014 ini merupakan gerakan organik yang bersifat bottom up, dan mutlak mengarah ke Jokowi.

Gerakan alumni ini dinilai memberikan dampak pengaruh yang luas karena merupakan kesadaran moral dan etis dari kaum terpelajar dan menengah untuk mengekpresikan kewarasan berpolitik.

“Sinergi lintas tim dan triangulasi strategi darat-udara efektif dilakukan Parpol, TKN, dan simpul relawan. Yang perlu dilakukan sekarang adalah menjaga momentum dan gaspol hingga 17 April,” ujar Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com