JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri acara Ramah Tamah bersama tokoh, pengusaha dan warga Tionghoa di Selecta Royal Ballroom, Medan, Sumatera Utara, Jumat (22/2/2019) malam.
Dalam sambutannya, Prabowo mengungkapkan alasan dirinya maju sebagai calon presiden dalam pemilu 2019.
Ia berniat menciptakan keadilan dan kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Saudara-saudara saya bekerja untuk semua, saya tidak ingin rakyat saya tidak aman, saya tidak ingin ada rakyat saya kelaparan. Tidak boleh lagi ada yang gantung diri karena tidak bisa makan," ujar Prabowo seperti dikutip dari siaran pers tim media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jumat (22/2/2019).
Baca juga: Prabowo: Saya Tidak Salahkan Siapa-siapa, Jangan Suka Menghujat
Prabowo mengaku prihatin dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Bahkan, ia sangat terpukul saat mendapat laporan ada ada orangtua yang bunuh diri karena tidak mampu memberikan makan keluarganya.
"Saya merasa terpukul saat ada orangtua gantung diri karena tidak mampu memberikan makanan. Jangan sampai ada lagi," tutur dia.
Ketua Umum Partai Gerindra ini berjanji akan mewujudkan swasembada pangan jika terpilih pada Pilpres 2019 mendatang.
Baca juga: Prabowo Hadiri Acara Ramah Tamah dengan Warga Tionghoa di Medan
Melalui swasembada, Prabowo optimistis bisa menyelesaikan masalah kebutuhan pangan dan harga pokok di Indonesia.
"Kita ingin seluruh masyarakat Indonesia bisa makan. Untuk apa merdeka kalau ada rakyat kita susah dan kelaparan, untuk apa bernegara kalau ada rakyat kita susah dan kelaparan? Tidak boleh ada lagi rakyat yang tak bisa makan," tegasnya.
Prabowo mengungkapkan, dirinya merasa sangat tidak terima mendengar ada warga negara Indonesia miskin hingga tidak bisa makan.
Baca juga: Prabowo Terima Kunjungan Jenderal Purnawirawan AS di Hambalang
Oleh karena itu, ia menyatakan kesiapannya untuk berjuang bersama demi masa depan Indonesia.
"Saya selama jadi tentara, hidup saya berjuang untuk NKRI. Kalau saya melihat masyarakat kelaparan, saya tidak terima. Tidak boleh ada lagi rakyat kelaparan," kata mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.