Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Kirim 2 Helikopter ke Lokasi Kebakaran Hutan di Riau

Kompas.com - 21/02/2019, 14:37 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo menyatakan BNPB sudah mengirimkan dua helikopter untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Sejak pernyataan darurat dari gubernur (Gubernur Riau), BNPB kemarin sudah mengirimkan dua helikopter. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa aktif membantu memadamkan," ujar Doni di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis (21/2/2019).

Doni menjelaskan, dua helikopter tersebut akan membantu memadamkan api di lima lokasi.

Sebagaimana diketahui, karhutla terdapat di Kelurahan Terkul, dengan luas lahan yang terbakar sekitar 400 hektar.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Kamis (21/2/2019). CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Kamis (21/2/2019).
Kemudian di Kelurahan Pergam 360 hektar, Desa Sri Tanjung sekitar 80 hektar, Desa Teluk Lecah 50 hektar dan Desa Kebumen sekitar 40 hektar.

Doni menambahkan, karhutla juga memberikan kerugian bagi masyarakat. Ia menyebutkan, dari data yang dimiliki BNPB, kerugian karhutla mencapai Rp 221 triliun.

Baca juga: Jokowi Minta Gubernur Riau Fokus Atasi Kebakaran Hutan

"Kebakaran hutan dan lahan gambut ini luar biasa besarnya," ungkapnya kemudian.

Kini, luas lahan yang terbakar di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, sudah mencapai ribuan hektar.

Kasus karhutla tersebut juga sedang diselidiki oleh pihak kepolisian.

"Sejauh ini masih proses penyelidikan di beberapa titik kasus karhutla di Kecamatan Rupat," ungkap Kapolsek Rupat AKP Masrial saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (20/2/2019).

Baca juga: Penjelasan KLHK soal Kebakaran Hutan dalam Tiga Tahun Terakhir

Pihaknya mengaku belum bisa memastikan adanya kesengajaan dalam peristiwa karhutla di Rupat. Namun yang jelas, sebut Masrial, seluruh lahan yang terbakar adalah milik masyarakat.

Saat ini lahan yang terbakar itu menimbulkan kabut asap yang cukup parah di lokasi terbakar. Sebab, api masih ada di dalam gambut yang kedalamannya sekitar tiga meter.

Karhutla yang terjadi di wilayah yang berbatasan dengan Malaysia ini, sudah berlangsung lebih kurang satu bulan.

Kompas TV Cuaca panas serta kencangnya tiupan angin membuat kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Rupat, Bengkalis, Riau, meluas. Luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai seribu hektare. Tim satgas dari Manggala Agni, Damkar, TNI, dan polri masih berupaya memadamkan kebakaran lahan yang kembali muncul di sejumlah titik. Bahkan kini perkebunan warga seperti sawit dan karet ikut terbakar. Luas lahan perkebunan warga yang terbakar kini mencapai 250 hektare. Sulitnya memadamkan titik api dilahan gambut membuat pemadaman memakan waktu lebih lama. Kebakaran lahan yang terjadi di Kelurahan Terkul dan Tergam telah memasuki minggu ketiga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com