Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Kedua, "Indonesia" Jadi Kata Terbanyak yang Diucapkan Jokowi dan Prabowo

Kompas.com - 18/02/2019, 13:28 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kedua calon presiden peserta Pemilu Presiden atau Pilpres 2019, Joko Widodo dan Prabowo Subianto. diketahui paling banyak mengucapkan kata "Indonesia" selama debat kedua, Minggu (17/2/2019) malam.

Jokowi terhitung mengucapkan "Indonesia" sebanyak 24 kali. Sementara, Prabowo dengan jumlah sedikit di bawahnya, yakni 20 kali.

Hitungan itu diperoleh dari analisis konten yang dilakukan oleh PT Bahasa Kita dengan menggunakan mesin transkrip otomatis Notula Engine yang berbasis deep learning.

"Indonesia" menjadi kata yang paling banyak disebutkan di antara kata-kata yang lain dalam debat bertema "Energi, Pangan, Infrastruktur, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup".

Menurut pakar teknologi bahasa, sekaligus pengembang Notula Engine, Oskar Riandi, pihaknya tidak melakukan analisis makna lebih lanjut terkait hal itu. Hanya saja, ia berharap itu sebagai tanda tulus keduanya ingin mengabdi kepada negara.

"Terus terang senang saja, capres-capres kita banyak mengucapkan kata 'Indonesia'.  Mudah-mudahan keduanya tulus punya perhatian besar terhadap bangsanya," kata Oskar, saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/2/2019).

"Sangat merarik mungkin kalau ada analisis dari psikolog atau psikiater terkait kata-kata dan jumlah kata-kata yang diulang-ulang, misalnya," ucap Oskar.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Jokowi Pakai Alat Bantu Komunikasi Saat Debat Kedua

Selain kata "Indonesia", ada beberapa kata lainnya yang paling kerap disebut oleh para capres. Misalnya, Jokowi yang 24 kali menyebut kata "puluh", 24 kata "bangun", 22 kata "negara", dan 18 kata "selesai".

Sementara, Prabowo diketahui menyebut "infrastruktur" sebanyak 19 kali, "usaha" 17 kali, "rakyat"16 kali, "hidup"15 kali.

Adapun total kata yang diucapkan keduanya dihitung menggunakan Notula adalah sebanyak 5.948 kata, 51,4 persen diucapkan oleh Jokowi dan sisanya 48,6 persen oleh Prabowo.

Melihat hal ini, Oskar juga mengaku tidak melakukan analisis lebih lanjut, pihaknya hanya mencoba memaparkan data.

"Ini juga kami tidak melakukan analisis lebih jauh. Kami serahkan kepada yang melihat data saja. Ada yang menyatakan, mungkin berkorelasi dengan penguasaan materi sehingga bisa berbicara lebih. Kami sendiri hanya menyajikan data," ucap Oskar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com