JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat menyinggung soal janji Presiden Joko Widodo yang tak akan membuat kebijakan impor pangan saat debat kedua pilpres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Prabowo mengatakan, pada awal masa pemerintahannya, Presiden Jokowi pernah berjanji tak akan impor pangan. Namun menurut Prabowo saat ini pemerintah justru banyak mengimpor berbagai komoditas pangan.
"Waktu Pak Jokowi menjabat menyampaikan bahwa tidak akan impor komoditas pangan ternyata dalam empat tahun ini Bapak memimpin banyak sekali impor," ujar Prabowo.
Prabowo menilai kebijakan pemerintah dalam mengimpor pangan justru membebani para petani. Terlebih lagi impor pangan justru dilakukan pada masa panen.
Baca juga: Prabowo Tanya soal Impor Pangan, Ini Jawaban Jokowi
Ia mencontohkan, impor gula dalam jutaan ton yang dilakukan pada saat masa panen
"Ini terus terang saja sangat memukul kehidupan petani. Petani tebu panen tapi gula dari luar masuk dalam jutaan ton," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Jokowi sendiri mengakui pemerintah masih menerapkan kebijakan impor. Namun ia menegaskan bahwa saat ini pemerintah telah banyak mengurangi impor pangan.
Menurut Jokowi, di tahun 2014 tercatat impor jagung mencapai 3,5 juta ton. Kemudian pada 2018 pemerintah hanya mngimpor jagung sebanyak 180 ribu ton.
Baca juga: Prabowo Pertanyakan Alasan Jokowi yang Terus Impor Pangan
Sementara, petani jagung telah memproduksi sebesar 3,3 juta ton.
"Sehingga impor bisa dikatakan banyak berkurang. Memang kita butuh waktu panjang untuk melakukan itu," ujar Jokowi.
Sementara di bidang produksi beras, lanjut Jokowi, saat ini mengalami surplus atau kelebihan stok cadangan.
Jokowi mengatakan, pada 2018 produksi beras mencapai 33 juta ton. Sedangkan tingkat konsumsi masyarakat berada di angka 29 juta ton.
"Artinya ada stok, ada surplus sebanyak hampir 3 juta ton. Apa artinya? kita ini sudah surplus," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.