Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Prediksi Impor Pangan Akan Diungkit di Debat Kedua

Kompas.com - 17/02/2019, 18:51 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani memprediksi isu seperti impor pangan bakal diungkit dalam debat kedua.

Arsul mengungkapkan prediksi itu berdasarkan informasi yang beredar di media massa maupun media sosial.

"Pasti soal pangan, misal itu soal impor pangan, dan kemudian soal energi itu soal lifting minyak yang tercapai, itu hal-hal yang kita perkirakan," terang Arsul di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Namun, Arsul mengungkapkan bahwa Jokowi sudah menyiapkan dirinya semaksimal mungkin.

Baca juga: Prabowo Minta Masukan Para Anggota DPR soal Materi Debat

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengungkapkan Jokowi mempelajari kembali materi terkait topik debat, yaitu energi, pangan, sumber daya alam, infrastuktur, dan lingkungan hidup.

Menurutnya, Jokowi akan tampil dengan gaya yang serius tetapi santai.

"Yang jelas Pak Jokowi telah mempersiapkan diri sebaiknya, all out, dan tentu debat ini akan menjadi debat yang sersan, serius tapi santai," ungkapnya.

Baca juga: Pantau Cek Fakta dalam Debat Minggu Malam Ini di Kompas.com

Debat kedua pilpres akan digelar Minggu malam dengan mengangkat tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Dalam debat kali ini hanya calon presiden yang akan beradu argumen, program, dan gagasan.

Debat diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta, dan disiarkan oleh empat stasiun televisi, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan INews TV.

Debat akan dimoderatori oleh dua pembaca berita iNews TV, yakni Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki.

Kompas TV Sejumlah warga berharap debat calon presiden malam nanti diisi dengan penjelasan program kerja yang lebih detail tanpa menjelekkan salah satu pihak. Pilpres damai pun menjadi hal yang diharapkan sejumlah warga yang kami ajak bicara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com