JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon akan segera bertemu dengan Kiai Maimoen Zubair atau Mbah Moen terkait polemik puisinya yang berjudul "Doa yang Ditukar".
Puisi tersebut dianggap telah menyindir Mbah Moen yang membacakan doa ketika menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Pondok Pesantren Al-anwar, Karangmangu, Rembang, Jawa Tengah, pada Jumat (1/2/2019).
Meskipun puisi tersebut tak bermaksud menyindir Mbah Moen, Fadli tetap ingin meminta maaf.
"Dalam waktu dekat Insya Allah saya mungkin akan bersilaturahim ke K. H. Maimoen Zubair," kata Fadli melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (17/2/2019).
Baca juga: 4 Fakta Polemik Puisi Fadli Zon Doa yang Ditukar, Diprotes Santri hingga Desakan Minta Maaf
"Meskipun puisi saya, sekali lagi, tidak pernah ditujukan untuk beliau, sebagai salah satu aktor politik, saya ingin meminta maaf," lanjutnya.
Fadli merasa puisinya tersebut telah digoreng atau dimanfaatkan oleh sekelompok pihak untuk menyebarkan fitnah.
Padahal, ia menegaskan bahwa puisi tersebut tidak ditujukan untuk Mbah Moen, melainkan kepada penguasa.
Fadli mengaku sangat menghormati Mbah Moen dan telah beberapa kali bertemu dengan Mbah Moen.
Baca juga: Ratusan Santri NU Karawang Desak Fadli Zon Minta Maaf
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menerangkan, puisi tersebut justru diciptakan atas kejengahannya melihat seorang ulama dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu.
"Justru karena saya sangat menghormati K.H. Maimoen Zubair, saya tidak rela melihat beliau diperlakukan tidak pantas hanya demi memuluskan ambisi politik seseorang ataupun sejumlah orang," terangnya.
"Inilah yang telah mendorong saya menulis puisi tersebut. Saya tidak rela ada ulama kita dibegal dan dipermalukan semacam itu," lanjut Fadli.
Sebelumnya, ratusan santri dan kiai Nahdiyin Karawang melakukan longmarch untuk mendesak Wakil Ketua DPR RI yang juga politisi Partai Gerindra Fadli Zon meminta maaf secara langsung kepada Mbah Moen atau Maimun Zubair, seorang ulama Nahdatul Ulama (NU).
Baca juga: Romy: Kalau karena Kritik Jadi Tersangka, Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang Pertama, Ternyata Tidak
Longmarch sebagai aksi bela Mbah Moen tersebut dimulai dari Kantor Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Karawang, Jalan Dewi Sartika-Jalan Ahmad Yani hingga Masjid Agung Karawang, Jumat (15/2/2019).
"Kami mendesak Fadli Zon memohon maaf secara langsung kepada Kiai Haji Maimun Zubair dan juga melalui media nasional," ujar Ketua PCNU Karawang Ahmad Ruhiyat Hasby di depan Kantor Pemkab Karawang, Jumat (15/2/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.