Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi "Blusukan" ke Kampung Nelayan yang Direvitalisasi

Kompas.com - 15/02/2019, 17:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Jumat  (15/2/2019) siang, blusukan ke Kampung Nelayan Sumber Jaya, Kota Bengkulu.

Kampung nelayan itu sedang dilakukan penataan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Tiba di lokasi pukul 14.45 WIB, Presiden Jokowi langsung disambut antusias masyarakat.

"Selamat datang, Pak," sapa salah satu warga.

Baca juga: Presiden Jokowi Ingin Bandara Fatmawati Direvitalisasi Berkelas Internasional

Jokowi langsung melihat-lihat beberapa rumah hasil penataan. Ia juga tampak bertanya ke Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengenai program penataan.

Kampung nelayan itu memiliki luas 12 hektare. Di dalamnya, tinggal 800 kepala keluarga yang mata pencahariannya adalah nelayan.

Saat berdialog dengan warga setempat, Presiden Jokowi bertanya, "Ibu-ibu mau rumahnya direvitalisasi?

Kompak, warga menjawab, "mau".

Baca juga: Jokowi Minta Masyarakat Cek Kebenaran Pernyataan Prabowo yang Ini...

Jokowi mengatakan, penataan kampung nelayan ini belum selesai. Masih berjalan sekitar 20 persen.

"Tapi yang seperti ini tidak hanya kita kerjakan di Bengkulu saja. Tapi ada yang di Tegal, Pontianak dan lain-lain. Nanti hasilnya kurang lebih seperti ini," ujar Jokowi.

Penataan kampung dilakukan dalam dua tahap. Pertama adalah pembangunan open space, gertak beton, peningkatan jalan lingkungan, renovasi masjid dan pemasangan penerangan jalan umum hingga drainase lingkungan.

Tahap kedua, yakni pembangunan ruang terbuka tepi air, pembangunan jalanan penghubung tepi air, pengendali dan pengaman sungai dan pembangunan taman.

Tidak hanya rumah dengan lingkungan yang baik dan sehat, nantinya nelayan juga diberikan sertifikat lahan atas lahan yang mereka tempati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com