JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai bahwa tingginya angka kemiskinan merupakan problem struktural yang bersumber dari para elite di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan saat berkampanye di depan ratusan masyarakat Blora, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019).
Prabowo mengatakan kemiskinan yang dialami rakyat Indonesia adalah sebuah paradoks. Ia mengaku heran, di negera yang kaya sumber daya alam, banyak rakyatnya yang kelaparan.
Selama kurang lebih 20 tahun berkecimpung di dunia politik, Ketua Umum Partai Gerindra ini memahami bahwa salah satu sumber kemiskinan rakyat adalah para elite Indonesia.
Baca juga: Prabowo: Jika Jadi Presiden, Saya Tak Izinkan Koruptor Ada di Indonesia
"Sudah lama tipu menipu, rekayasa, sudah terlalu lama elite kita berbuat seperti itu. Saya paham dan mengerti karena saya bagian dari elite, tapi saya muak dengan elite yang seperti itu. Tugas elite adalah selalu membela kepentingan rakyatnya," ujar Prabowo seperti dikutip dari siaran pers tim media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Kamis (14/2/2019).
"Mungkin elite kita ini sudah terlalu pintar. Pintar ngapusi, pinter mencuri uang rakyat," ucap dia.
Prabowo mengatakan, mental elite yang selalu mencari untung untuk diri sendiri dan kroninya menyebabkan kekayaan yang dimiliki Indonesia justru mengalir ke luar negeri dan tidak tinggal di dalam negerim
Baca juga: Prabowo: Mau Bukti Anggaran Bocor? Banyak di KPK dan BPK
"Akibatnya kalau begini terus, mustahil Indonesia bisa bangkit. Bukan saya pesimis. Saya pernah mendapatkan pendidikan, saya pernah menjabat, saya tak akan tinggal diam kalau rakyat terus dimiskinkan," kata Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.
Oleh sebab itu, jika terpilih menjadi presiden, Prabowo berjanji akan merekrut putra-putri terbaik Indonesia untuk duduk di jajaran menterinya.
"Kami akan panggil putra putri terbaik bangsa, yang paling pintar. Tapi pintar saja tidak cukup, tapi juga harus jujur dan tidak memperkaya keluarga, teman atau tetanggnya. Putra putri yang siap mengabdi untuk rakyat," ucap Prabowo.