JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengeluhkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Borobudur yang lebih sedikit dari pada ke Angkor Wat di Kamboja.
Hal itu disampaikan Arief usai rapat bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
"Yang paling kritis adalah Borobudur. Borobudur kita kalah jauh dari Angkor Wat. Kita hanya 250.000 (per tahun). Jumlah wismannya (wisatawan mancanegara). Karena Pak Wapres baru dari Kamboja. Jadi beliau hafal sekali. 2,5 juta, 10 kali lipat," ujar Arief.
Ia mengatakan penyebab sepinya Borobudur dari kunjungan wisman adalah bandara di Yogyakarta yang kapasitasnya kurang besar.
Baca juga: Menhub Cek Langsung Kelayakan Bus Wisata di Candi Borobudur
Arief mengatakan Bandara Adisucipto tidak mampu menampung beban penumpang yang mencapai 6 juta orang. Saat ini kapasitas penumpang yang dapat ditampung di Bandara Adisucipto hanya 1,5 juta orang.
Ia menambahkan hal itu bisa diselesaikan bila New Yogyakarta International Airport (NYIA) sudah beroperasi. Ia memprediksi bandara tersebut bisa beroperasi pada April 2018.
"Kalau bandara itu (NYIA) ada, targetnya saya adalah 2 juta dalam waktu 5 tahun (lagi) sebesar Angkor Wat (wismannya) . Hal lainnya relatif kecil lah, contoh jalan akses dari bandara ke Borobudur berkali-kali sudah kami diskusikan. Tapi yang paling kritis adalah bandara," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.