Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otoritas Filipina Masih Belum Bisa Pastikan Dugaan Keterlibatan WNI dalam Teror Bom di Gereja

Kompas.com - 13/02/2019, 18:28 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Filipina masih belum memastikan identitas pelaku teror bom di Gereja Katolik Pulau Jolo, Filipina Selatan. Otoritas setempat masih berupaya mengidentifikasi pelaku. 

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano menyebut bahwa suami istri asal Indonesia sebagai pelaku teror.

"Kami sudah confirm tadi, jadi masih tetap yang pertama proses riksa laboratorium forensik di Filipina untuk tes DNA," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Syahar Diantono di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019).

Baca juga: Kata Polri, Hingga Hari Ini Belum Ada Bukti Keterlibatan WNI Terkait Bom Filipina

Syahar mengungkapkan, proses identifikasi membutuhkan waktu lama mengingat tubuh pelaku yang sudah tidak utuh.

Oleh karena itu, Polri dan pihak terkait juga masih terus berkoordinasi dengan otoritas Filipina.

Syahar mengungkapkan tim yang berada di negara tersebut bekerja sama dengan penyidik setempat untuk mendalami kasus, termasuk keterangan para saksi.

"Tim Indonesia yang di sana terus mendalami, bekerja sama, berkoordinasi dengan penyidik yang di sana, untuk mendalami semua informasi dari pemeriksaan saksi," terang dia.

Perwakilan Indonesia di Filipina, kata Syahar, juga siap membantu jika membutuhkan bukti, seperti sampel DNA nantinya.

Sebelumnya, Mendagri Filipina Eduardo Ano mengatakan, dua pelaku serangan bom bunuh diri di gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina, berasal dari Indonesia.

Baca juga: Otoritas Filipina Belum Bisa Pastikan 2 WNI Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri

Pada Jumat (1/2/2019), Ano mengatakan, pihak militer telah memastikan bahwa insiden ledakan dua bom di Gereja Jolo di Provinsi Sulu pada Minggu (27/1/2019), merupakan bom bunuh diri yang dilakukan dua orang.

Insiden bom ganda tersebut telah menewaskan 22 orang dan melukai 100 orang lainnya.

"Yang bertanggung jawab (dalam serangan ini) adalah pembom bunuh diri asal Indonesia," kata Ano, seperti dilansir BBC News Indonesia.

"Tujuan dari pasangan Indonesia ini adalah untuk memberi contoh dan mempengaruhi teroris Filipina untuk melakukan pemboman bunuh diri," tambah dia.

Kompas TV Menko Polhukam, Wiranto, menyebut pemerintah Filipina telah mengeluarkan kesimpulan sepihak, terkait keterlibatan 2 warga negara Indonesia dalam teror bom di Katedral Jolo.<br /> <br /> Menko Polhukam mengaskan, pemerintah akan menyelidiki tudingan keterlibatan WNI dalam teror bom di Katedral Jolo, dengan mengirim tim dari Badan Nasional Penanggulangan Teror dan Kementerian Luar Negeri ke Filipina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com