JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah surat suara pemilu yang sudah dicetak sebanyak 200 juta lembar, dari total 939.879.651 yang harus dicetak. Jika dipersentasekan, jumlah surat suara yang sudah dicetak mencapai 21 persen.
"Pencetakan surat suara itu sudah mencapai 200 juta," kata Komisioner KPU Ilham Saputra di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
Surat suara yang dicetak terdiri dari lima jenis, yaitu surat suara pilpres, DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD.
Baca juga: Akhir Februari, KPU Surakarta Akan Mulai Pelipatan Surat Suara Pemilu
Ditargetkan, 17 Maret 2019 surat suara pemilu sudah sampai di seluruh kabupaten/kota. Selanjutnya, 17 Maret-19 April 2019 akan digunakan untuk menyortir, melipat, dan mengepak surat suara untuk didistribusikan ke TPS.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dilibatkan dalam proses pencetakan dan distribusi surat suara.
Dihubungi terpisah, Anggota Bawaslu Rahmat Bagja meminta KPU memperhatikan standar keamanan dalam proses pencetakan dan distribusi surat suara.
Bagja menyebut, pihaknya mengalami kesulitan dalam mengawasi pencetakan dan distribusi surat suara di sejumlah titik.
Baca juga: Lokasi Pelipatan Surat Suara di Karawang akan Dipasangi CCTV dan Metal Detector
"Kami kan mengawasi seluruh tahapan. Jangan sampai teman-teman Bawaslu di kota dan kabupaten, kecamatan sulit dalam mengawasi dan harus ngotot-ngototan. Kan seperti itu tidak elok," katanya.
Surat suara dicetak oleh enam perusahaan pemenang lelang, yaitu:
1. PT Gramedia (Jakarta)
2. PT Balai Pustaka (Jakarta)
3. PT Aksara Grafika Pratama (Jakarta)
4. PT Temprina Media Grafika (Jawa Timur)
5. PT Puri Panca Pujibangun (Jawa Timur)
6. PT Adi Perkasa Makassar (Sulawesi Selatan)