Di Indonesia sama sekali belum ada wacana untuk bertransisi dari ketergantungan terhadap batu bara maupun migas. Padahal, kata Aditiani, ke depannya bakal terjadi krisis energi karena sumber akan habis.
Kedua, koalisi masyarakat ingin melihat strategi kedua kandidat untuk mendukung energi bersih.
Kedua capres-cawapres sudah mengungkapkan janjinya untuk mendukung energi terbarukan, tetapi, belum terlihat inovasi untuk benar-benar mempercepat pengembangan energi terbarukan.
Hal ini penting, karena Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara lain dalam bidang energi.
Infografik: Format
"Ketiga, terkait perbaikan tata kelola energi dan ketenaga kelistrikan. Jadi tak hanya tata kelola di hulu, di mana kita tahu bahwa tambang, terutama batu bara menyisakan banyak konflik dan juga menyisakan banyak permasalahan kepentingan karena kurangnya transparansi dan akuntabilitas," kata Juru Bicara Indonesia center for enviromental law (ICEL) Margareth Quina.
Koalisi masyarakat meminta tata kelola energi dan ketenagalistrikan di hilir juga dibahas dalam debat. Harus dipastikan bahwa apakah target dan ambisi pertumbuhan kelistrikan benar-benar dibutuhkan oleh Indonesia.
Terakhir, penting juga untuk dibahas mengenai perusahaan yang mengambil keuntungan dari energi fosil yang tak mau membayar kerugian dari lubang-lubang tambang.
Menanggapi hal itu, Komisioner KPU Ilham Saputra berjanji akan menyampaikan empat poin pertanyaan Koalisi Indonesia Bersih ke panelis debat.
Meski begitu, kata Ilham, keputusan penyusunan pertanyaan tetap berada di tangan panelis.
"Prinsipnya apa yang disampaikan teman2 ini entah bentuknya pertanyaan atau isu-isu tadi akan kita serahkan kepada panelis agar kemudian dijadikan bentuk pertanyaan oleh panelis," ujarnya.
Debat kedua pilpres akan digelar Minggu (17/2/2019). Peserta debat adalah calon presiden. Tema yang diangkat energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Debat akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta. Empat stasiun televisi akan menyiarkan debat, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan INews TV.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.