Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OSO: Inilah Hanura, Semakin Difitnah, Digerus, Justru Bertambah Kuat

Kompas.com - 06/02/2019, 16:38 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), menyebut polemik dirinya dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai daftar calon sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Pemilu 2019 tidak akan menggerus elektabilitas partai.

"Lah memang tujuannya begitu. Inilah Hanura, semakin dia difitnah, semakin digerus, justru semakin bertambah kuat," ujar OSO dalam rapat pemenangan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hanura di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2019).

Baca juga: OSO Targetkan Hanura Masuk Tiga Besar di Pemilu 2019

Dia bahkan mengklaim elektabilitas Hanura tidak turun, tetapi justru naik sejak polemik ini terjadi.

"Ah makin naik kok, kata siapa kok semakin turun," tegasnya.

Dirinya juga mengungkapkan tetap teguh pada prinsip dan komitmen yang tinggi untuk tidak mundur sebagai ketua umum.

"Sudah saya bilang, saya tidak akan mundur. Kalau ada orang-orang yang ingin saya mundur, mereka penghianat," imbuh OSO.

Baca juga: Kepada Kader Hanura, OSO Jelaskan Alasan Tak Mau Mundur dari Partai

Terkait dengan pemeriksaan sejumlah komisioner KPU di Polda Metro Jaya, OSO melontarkan, dirinya menyerahkan seluruh kasus hukum kepada aparat penegak hukum.

Menurutnya, pemanggilan komisioner KPU tersebut bukan merupakan bentuk kriminalisasi.

"Jangan itu dianggap kriminalisasi karena itu proses hukum yang jelas terbuka dan bermartabat," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman dan Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi diperiksa oleh pihak kepolisian, Selasa (29/1/2019).

Baca juga: Jelang Pileg, Hanura Tawarkan 13 Program untuk Masyarakat, Salah Satunya Hapuskan UN

Keduanya dimintai keterangan terkait laporan OSO yang menuding KPU tidak mau melaksanakan putusan peradilan tentang pencalonan OSO sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah DPD.

Pemeriksaan akan dilanjutkan terhadap dua komisioner lainnya, Wahyu Setiawan dan Ilham Saputra, hari ini.

Oleh OSO, KPU dituding melakukan tidak pidana berdasarkan ketentuan Pasal 421 jo Pasal 261 Ayat (1) KUHP.

Kompas TV Ketua KPU Arief Budiman menyatakan nama-nama Caleg mantan napi korupsi sudah dicocokkan dengan data yang ada di KPU Kabupaten Kota, sehingga penyusunan pengumuman nama-nama Caleg tersebut membutuhkan waktu lama. Setidaknya ada 49 orang caleg yang merupakan mantan terpidana korupsi, masing masing berasal dari Partai Gerindra, PDI-P, Partai Berkarya, PKS, Perindo, Partai Hanura, Partai Demokrat, dan PBB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com