JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menilai tidak ada narasi menarik dari pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Oleh karena itu, wajar elektabilitas Prabowo-Sandi selalu tertinggal dari Jokowi-Ma’ruf.
“Selama model kampanye dan narasi yang dibangun seperi itu-itu saja, maka tidak akan banyak perubahan,” kata Karding saat dihubungi, Jumat (1/2/2019).
Baca juga: Tak Peduli Hasil Survei LSI, Kubu Prabowo Hanya Pakai Survei Internal
Hal ini disampaikan Karding menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terbaru yang dilakukan pasca debat kandidat pertama pilpres 2019 pada 17 Januari lalu.
Hasil survei itu menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 54,8 persen, sementara Prabowo-Sandi sebesar 31 persen.
Survei juga menunjukkan lebih banyak masyarakat yang menilai Jokowi-Ma'ruf unggul dalam debat.
Jokowi-Ma'ruf dianggap unggul oleh 50,0 persen responden, sementara Prabowo-Sandi hanya dipilih 35,4 persen responden.
Baca juga: Survei LSI Setelah Debat Pertama: Jokowi 54,8 Persen, Prabowo 31 Persen
Karding menilai hasil survei LSI sangat masuk akal lantaran Jokowi lebih banyak menyampaikan gagasan-gagasan konkrit saat debat.
Gagasan-gagasan itu juga didukung oleh kinerja Jokowi selama empat tahun terakhir sebagai petahana.
“Prabowo berbeda dengan Pak Jokowi yang memperlihatkan bukti dan komitmen yang kuat untuk membangun dan memperbaiki Indonesia,” ujar Karding.