Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mantan Kapolri Awaloedin Djamin yang Tutup Usia Hari Ini..

Kompas.com - 31/01/2019, 19:11 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Awaloedin Djamin tutup usia hari ini, Kamis (31/1/2019). Awaloedin meninggal dunia pada usia 91 tahun di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.

Semasa hidupnya, pria kelahiran Padang, Sumatera Barat pada 26 September 1927 ini pernah mengenyam pendidikan di University of Southern California, AS pada 1962. Kemudian, dia menjabat sebagai lektor luar biasa di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1964.

Setelah itu, karier Awaloedin beralih ke pembantu presiden menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja Kabinet Ampera (1966) dan Deputi Pangkat Urusan Khusus (1968) ketika Kapolri Hoegeng Iman Santoso masih bertugas.

Dua tahun kemudian Awaloedin menjadi Direktur Lembaga Administrasi Negara (LAN).

Setelah itu, ia menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Jerman Barat pada tahun 1976. Dua tahun menetap di Jerman, akhirnya ia dipanggil pulang ke Jakarta untuk dilantik menjadi Kapolri pada 26 September 1978 oleh Presiden Soeharto.

Dalam masa tugasnya sebagai Kapolri, Awaloedin juga memimpin organisasi Polri yang diarahkannya pada kelembagaan yang dinamis dan profesional.

Baca juga: Mantan Kapolri Awaloedin Djamin Tutup Usia

Misalnya, pada tahun 1981, terdapat pengesahan KUHAP atau Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 sebagai hasil karya bangsa Indonesia yang disahkan oleh DPR-RI.

Adapun KUHAP ini berperan sangat penting, yakni sebagai pengganti Het Herziene Iniandsh Regiement (HIR) atau hukum acara pidana produk kolonial Belanda yang dianggap koservatif dan tidak manusiawi.

Jabatan Kapolri ini ia jabat hanya empat tahun. Diketahui, Awaloedin pensiun dari Kapolri pada 3 Desember 1982. Dia diganti oleh Anton Soedjarwo.

Kemudian, ia meneruskan hasratnya dalam bidang pendidikan yang kemudian mengabdikan dirinya sebagai Dekan PTIK pada 1987.

Dikutip dari Harian Kompas, Awaloedin dilantik sebagai Dekan PTIK oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Fuad Hassan di kampus PTIK pada Selasa 15 September 1987.

Baca juga: Kalemdiklat Polri: Awaloedin Djamin Bapak Kepolisian Modern

Dalam semasa hidupnya, Awaloedin menerima sejumlah penghargaan sebagai tanda jasanya, seperti Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara, dan Bintang Mahaputra Adipradana.

Kemudian, penghargaan lain yang juga diterima Awaloedin, yakni Satya Lencana Perang Kemerdekaan (I dan II), Satya Lencana Karya Bhakti, Satya Lencana Yana Utama, Satya Lencana Panca Warsa, Satya Lancana Peringkat Perjuangan Kemerdekaan RI, dan Satya Lencana Penegak Veteran Pejuang Kemerdekaan RI.

Tak hanya penghargaan dalam negeri, Awaloedin juga pernah menerima Das Gross Rreuz dari jerman Barat dan The Philipine Legion of Honor dari Pemerintah Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com