JAKARTA, KOMPAS.com - Merespons kontak tembak antara TNI dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Kamis (31/1/2019) pagi tadi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan, keamanan Papua tetap menjadi prioritas.
Selain sudah melakukan operasi penegakan hukum, upaya psikologis juga dilakukan TNI demi memenuhi permintaan rakyat Papua.
"Sebenarnya operasi kita sudah efektif. Namun, sekarang ini kita akan menggunakan operasi psikologi, di mana TNI lebih dekat dengan rakyat Papua dengan cara mendengar keinginan mereka. Akan kita penuhi, yang penting bukan keinginan untuk merdeka," kata Hadi dalam penutupan Rapim TNI 2019, di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (31/1/2019).
Baca juga: TNI dan KKB Terlibat Kontak Senjata di Mapenduma Papua, Satu Prajurit Terluka
Hadi menjelaskan, dengan operasi yang lebih bersifat pendekatan kepada masyarakat, TNI yakin ancaman yang kerap terjadi di wilayah konflik di Papua akan terurai.
"Kita lebih hati ke hati saja. Mendengar keinginan mereka dan mengupayakan mewadahinya, seperti permasalahan tenaga kerja lokal dan lainnya," paparnya.
Dia juga menyebut sudah memerintahkan seluruh anggotanya untuk bersiaga diri dalam segala macam gangguan keamanan di Papua.
Baca juga: Rombongan Bupati Nduga Diserang Anggota KKB, 1 Prajurit TNI Gugur
Perintah itu utamanya diberikan pada Panglima Komando Utama (Pangkotama) TNI. Adapun persiapan itu tidak hanya personil, tetapi juga alutsista.
Seperti diketahui, kontak tembak kembali terjadi di Distrik Mapenduma, Nduga, Papua hari ini.
Sekitar pukul 08.55 WIT saat pasukan TNI akan melakukan patroli rutin dan mengecek daerah ketinggian, tiba-tiba muncul serangan dari kelompok KKB terindikasi pimpinan Egianus Kogoya dari arah ketinggian depan dan samping kiri kanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.