Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keamanan Papua Jadi Prioritas, TNI Akan Lebih Dekat dengan Masyarakat

Kompas.com - 31/01/2019, 17:53 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Kompas TV Pemakaman militer jenazah Praka Nasruddin dipimpin Dandim 1405 Malusetasi, Letkol Adi Hamzah. Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman Praka Nasruddin. Ia meninggalkan istri dan dua orang anak. Dandim 1405 Malusetasi, Letkol Artileri Medan Adi Hamzah menyatakan Praka gugur sebagai pahlawan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Merespons kontak tembak antara TNI dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Kamis (31/1/2019) pagi tadi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan, keamanan Papua tetap menjadi prioritas.

Selain sudah melakukan operasi penegakan hukum, upaya psikologis juga dilakukan TNI demi memenuhi permintaan rakyat Papua.

"Sebenarnya operasi kita sudah efektif. Namun, sekarang ini kita akan menggunakan operasi psikologi, di mana TNI lebih dekat dengan rakyat Papua dengan cara mendengar keinginan mereka. Akan kita penuhi, yang penting bukan keinginan untuk merdeka," kata Hadi dalam penutupan Rapim TNI 2019, di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (31/1/2019).

Baca juga: TNI dan KKB Terlibat Kontak Senjata di Mapenduma Papua, Satu Prajurit Terluka

Hadi menjelaskan, dengan operasi yang lebih bersifat pendekatan kepada masyarakat, TNI yakin ancaman yang kerap terjadi di wilayah konflik di Papua akan terurai.

"Kita lebih hati ke hati saja. Mendengar keinginan mereka dan mengupayakan mewadahinya, seperti permasalahan tenaga kerja lokal dan lainnya," paparnya.

Dia juga menyebut sudah memerintahkan seluruh anggotanya untuk bersiaga diri dalam segala macam gangguan keamanan di Papua.

Baca juga: Rombongan Bupati Nduga Diserang Anggota KKB, 1 Prajurit TNI Gugur

Perintah itu utamanya diberikan pada Panglima Komando Utama (Pangkotama) TNI. Adapun persiapan itu tidak hanya personil, tetapi juga alutsista.

Seperti diketahui, kontak tembak kembali terjadi di Distrik Mapenduma, Nduga, Papua hari ini.

Sekitar pukul 08.55 WIT saat pasukan TNI akan melakukan patroli rutin dan mengecek daerah ketinggian, tiba-tiba muncul serangan dari kelompok KKB terindikasi pimpinan Egianus Kogoya dari arah ketinggian depan dan samping kiri kanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com