JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menutup rapat pimpinan TNI tahun 2019 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (31/1/2019).
Pada kesempatan tersebut, Hadi mengatakan, ada tiga hal yang menjadi tantangan TNI pada tahun 2019, yaitu terkait gangguan keamanan di Papua, kerawanan bencana, dan Pemilu 2019.
"Dari tiga tantangan tersebut maka saya perintahkan kepada seluruh Pangkotama untuk menyiapkan seluruh alutsista dan personil," ujar Hadi.
Persiapan tersebut dilakukan karena karakteristik ancaman saat ini sudah berubah, yaitu dari ancaman yang biasa menjadi luar biasa.
Dengan demikian, kesiapan alutsista dan sumber daya manusia (SDM) perlu dikoordinasikan dengan lembaga-lembaga terkait, yakni Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kami juga tetap mengembangkan kemampuan kami dengan PRCPB atau pasukan reaksi cepat penganggulangan bencana," kata Hadi.
Sebelumnya, Rapim TNI-Polri dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (29/1/2019) di Istana Negara.
Saat itu, Presiden Jokowi berpesan kepada peserta Rapat Pimpinan TNI-Polri 2019 bahwa saat ini dunia sudah berubah akibat teknologi.
Fenomena itu mengubah lanskap ekonomi politik dan sosial, bahkan politik.
"Saya ingin mengingatkan kepada kita ini semua bahwa dunia berubah. Lanskap di dunia berubah, ekonomi, politik, sosial global," ujar Jokowi.
Salah satu bentuk perubahan itu adalah lahirnya teknologi yang membantu manusia melaksanakan sebuah kegiatan.
"Kita lihat, ada 3D printing. Juga ada pistol yang dulu terbuat dari logam, saat ini bisa terbuat dari plastik," ujar Jokowi.
Hadirnya virtual reality, lanjut Jokowi, juga dapat dipakai untuk latihan perang militer.
"Kan sangat berbahaya sekali kalau kita tidak menguasai teknologi," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.