Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Jangan Bangsa Indonesia Terpecah dan Jadi Korban Berita Hoaks

Kompas.com - 29/01/2019, 17:59 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan akan bahayanya hoaks atau berita palsu pada keutuhan bangsa Indonesia. 

Ia pun mengingatkan TNI dan Polri untuk tidak juga terbawa oleh hoaks. 

“Jangan bangsa ini terpecah dan jadi korban daripada berita-berita hoaks yang diberikan orang-orang tidak bertanggungjawab,” ujar Luhut usai menghadiri rapat pimpinan bersama TNI-Polri di Gedung Auditorium STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (29/1/2019).

Baca juga: 1.000 Alim Ulama di Sumut Berkomitmen Tolak Hoaks...

Pemerintah, kata Luhut, akan selalu menyampaikan berita yang benar disertai data yang akurat.

“Tidak benar bahwa misalnya negeri ini mau runtuh karena kita punya TNI-Polri kuat, tidak benar juga bahwa kita punya hutang yang berlebihan, tidak benar juga PKI ada, tidak benar juga ada kriminalisasi ulama,” tutur Luhut.

Baca juga: Politisi Golkar: Dukungan Emak-emak Minim untuk Jokowi Itu Hoaks Kubro

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk melawan semua berita bohong yang muncul saat ini, terutama kepada warga yang berada di garis terluar Indonesia agar tidak mudah dibodohi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Jadi kita memberikan penjelasan secara berjenjang ke bawah supaya rakyat jangan dibodohi oleh orang-orang yang latar belakangnya tidak jelas dan punya ambisi tidak jelas juga,” sambung Luhut.

Pada kesempatan itu rapim TNI-Polri, lanjut Luhut, dirinya juga memberikan penjelasan mengenai pencapaian-pencapaian yang telah dilakukan Pemerintah.

Baca juga: VIDEO: Hoaks Fakta Pekan Ini, 21-25 Januari 2019

Namun, Luhut tak menjelaskan secara detail dan terukur pencapaian-pencapaian apa yang telah dilakukan Pemerintah.

“Saya sampaikan pencapaian Pemerintah secara terintegrasi, saya sampaikan soal ekonomi, infrastruktur,” kata Luhut.

Rapat Pimpinan TNI-Polri digelar bersama oleh kedua instansi tersebut dan berlangsung secara tertutup.

Kompas TV Dalam acara harlah ke-73 Muslimat NU dibacakan pula deklarasi anti hoaks oleh warga muslimat NU dan tamu yang hadir di Gelora Bung Karno, Jakarta. Dalam salah satu bagian deklarasi tersebut disampaikan bahwa muslimat NU menolak hoaks yang dapat memicu perselisihan dan mengajak semuanya berfikir positif untuk menguatkan ukhuwah dan persatuan bangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com