JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, belum ada pembahasan mengenai pembagian jatah menteri dalam koalisi pengusung pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Hal itu disampaikan Ace menanggapi pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menargetkan 10 kursi menteri jika Jokowi-Ma'ruf terpilih di Pilpres 2019.
"Saya kira belum ada pembicaraan terkait dengan pembagian kursi-kursi menteri di tubuh koalisi Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf," kata Ace melalui pesan singkat, Selasa (29/1/2019).
Ia mengatakan, kursi menteri merupakan hak prerogatif Jokowi jika kembali terpilih sebagai presiden.
Baca juga: Jika Jokowi Terpilih, PKB Targetkan Dapat 10 Kursi Menteri
Oleh karena itu, Ace mengingatkan seluruh relawan dan partai pengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk memenangkan pasangan tersebut.
"Kami sekarang fokus bekerja untuk memenangkan Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf, selain bahwa kami juga memenangkan partai kami masing-masing," lanjut dia.
Sebelumnya, Muhaimin mengatakan, partainya menargetkan bisa mendapat 10 kursi menteri apabila pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin terpilih pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
"Para ibu kalau kumpul lalu berdoa, doanya manjur. Semoga PKB bisa dapet 10 kursi menteri," kata Muhaimin, usai audiensi PC Muslimat NU, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (27/1/2019), seperti dikutip Antara.
Dia mengatakan, di Kabinet Indonesia Kerja (KIK), PKB mendapatkan empat kursi menteri, yakni Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), dan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti).
Pada kabinet mendatang, menurut Muhaimin, PKB berharap mendapatkan menteri di bidang keuangan, industri dan usaha kecil dan menengah (UKM).
PKB menginginkan menteri di bidang ekonomi dalam upaya mendukung ekonomi lebih cepat makmur dan sejahtera.
"Kalau menteri 10, terutama Menteri Keuangan agar ekonomi bisa lebih cepat makmur dan sejahtera," ujar Muhaimin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.