Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tausiah di Rakornas PBB, MS Kaban Singgung soal Beda Pendapat dengan Yusril

Kompas.com - 27/01/2019, 20:02 WIB
Abba Gabrillin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban menyinggung isu mengenai perbedaan pendapat antara dirinya dengan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. Salah satunya terkait penentuan arah dukungan partai dalam pemilihan presiden 17 April 2019 mendatang.

Hal itu disampaikan Kaban saat menyampaikan tausiah dalam Rapat Koordonasi Nasional (Rakornas) PBB di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/1/2019).

"Saya dengan ketum sering ada yang bilang, 'Wah Pak Kaban dan Yusril sudah berbeda'. Ya, dia (Yusril) lahir tahun 55, awak 58, sudah jelas beda," ujar Kaban sambil berseloroh.

"Ada lagi yang bilang, 'Oh sekarang mereka sudah berseberangan'. Ya, itu pasti. Dia di Fatmawati, awak di Bogor, sudah pasti berseberangan," kata Kaban yang disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Baca juga: Hasil Rakornas, PBB Resmi Dukung Jokowi-Maruf Amin

Menurut Kaban, perbedaan pendapat adalah sesuatu yang sangat wajar dalam berdemokrasi. Kaban mengatakan, perbedaan pendapat itu justru perlu dihormati, karena bagian dari pilar demokrasi.

Mengenai arah dukungan partai terkait capres dan cawapres, Kaban mengatakan bahwa Majelis Syuro telah memutuskan untuk mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sikap Majelis Syuro juga telah disampaikan pada publik sesuai ijtima ulama.

Namun, keputusan akhir mengenai arah dukungan partai diserahkan kepada Yusril selaku ketua umum PBB.

"Sudah tentu dalam perbedaan, maunya suara awak didengar juga. Tapi, inilah musyawarah yang mesti dimufakati. Demokrasi akan jadi kering kalau tidak terjadi musyawarah mufakat," kata Kaban.

Baca juga: Yusril: Caleg PBB 15.000 Lebih, yang Beda Pilihan Cuma 80 Orang

Dalam Rakornas tersebut, Yusril secara resmi mengumumkan bahwa PBB mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Keputusan itu bukan atas keinginan pribadi, namun dari mekanisme rapat pleno yang sesuai aturan internal partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com