Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-semburan Lumpur di Aceh Utara, 10 Keluarga Masih Mengungsi

Kompas.com - 27/01/2019, 18:29 WIB
Masriadi ,
Krisiandi

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Setelah peristiwa semburan gas bercampur lumpur di permukiman, sebanyak 10 kepala keluarga atau 44 jiwa hingga Minggu (27/1/2019) masih mengungsi di meunasah (surau) Desa Tanjong Munje, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara.

Para pengungsi tersebut belum berani kembali ke rumah lantaran setelah semburan gas bercampur lumpur setinggi 15 meter Rabu (23/1/2019) lalu, sumur warga mengeluarkan gelembung dan terdengar suara gemuruh.

"Warga di sekitar lokasi semburan yang sempat mengungsi belum berani kembali ke rumah mereka, dengan alasan mereka masih takut karena di sekitar lokasi semburan masih ada suara gelembung udara dari dasar sumur tersebut," kata Camat Tanah Jambo Aye, Hanief Putra, Minggu (27/1/2019).

Dia menyebutkan, sebagian pengungsi hanya pulang sebentar ke rumah untuk mengambil pakaian dan barang lainnya, lalu kembali ke rumah keluarga atau surau yang dijadikan pos pengungsian sementara.

Hanief menambahkan, menurut keterangan dinas terkait, gemuruh dan gelembung dalam sumur tersebut tidak berbahaya.

Itu, kata dia, disebabkan pergerakan mata air di kawasan tersebut. Meskipun begitu pihaknya mengintruksikan kepada masyarakat di sekitar lokasi agar tetap waspada.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengembangan Usaha Minyak dan Gas Bumi, Dinas ESDM Provinsi Aceh, Zulfikar, menyebutkan semburan lumpur itu sudah tidak ada lagi dan akan hilang dengan sendirinya.

Namun, fenomena baru muncul, sejumlah sumur warga di sekitar lokasi mengeluarkan suara gemuruh dan gelembung di dalam air sumur.

"Kami ambil sampel air sumur itu, kita cek lagi. Kami imbau sementara waktu, sampai tujuh hari ke depan, warga tidak mengonsumsi air dari sumur itu,” terangnya.

Baca juga: Sumur Semburkan Lumpur dan Gas, 10 Kepala Keluarga Mengungsi

Dia menyebutkan, tim ESDM Aceh akan berada di lokasi itu hingga tujuh hari ke depan untuk melihat apakah bekas semburan lumpur dan gas masih aktif atau tidak.

“Kita pantau hingga tujuh hari ke depan,” katanya.

Sebelumnya diberitakan semburan gas dari sumur bor di desa itu bercampur setinggi 15 meter. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. 

Kompas TV Semburan gas berlumpur terjadi di desa Tanjong Meunye, Aceh Utara, Aceh pada rabu kemarin (22/1). Semburan terjadi setelah warga melakukan pengeboran di lahan perkebunan sedalam 18 meter untuk mendapatkan air bersih yang digunakan sebagai kebutuhan perkebunan dan rumah tangga.<br /> <br /> Akibatnya semburan gas pun terjadi setinggi 20 meter sejak pukul 09.00pagi warga yang melihat pun panik dan melaporkannya ke aparat setempat.<br /> <br /> Dampak semburan gas berlumpur ini juga membuat warga yang tinggal di sekitar semburan mengungsi ke tempat lebih aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com