Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato di Harlah Muslimat NU, Jokowi Ingatkan Jangan Berselisih karena Beda Pilihan

Kompas.com - 27/01/2019, 10:15 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menyinggung situasi di lingkungan masyarakat pada tahun politik ketika menghadiri peringatan Hari Lahir Ke-73 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (27/1/2019).

Ia mengatakan, tak sedikit yang berselisih hanya karena berbeda pilihan.

"Kalau sudah masuk hal-hal bersifat politik, kita ini sering lupa. Antar-kampung tidak saling ngomong, tidak saling sapa gara-gara pilihan bupati. Antar-tetangga tidak saling sapa, tidak saling omong gara-gara pemilihan gubernur," ujar Jokowi.

"Di dalam majelis taklim yang sama tidak saling omong gara-gara pemilihan presiden. Lho, lho, lho, lho, lho..," tambah dia.

Baca juga: Presiden Jokowi Akan Hadiri Harlah Muslimat NU di GBK

Jokowi berpesan kepada jemaat Muslimat NU untuk menghindari sikap seperti itu.

Dia mengatakan, Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keberagaman. Jokowi meminta Muslimat NU untuk saling menghargai perbedaan itu.

"Jangan saling mencela. Boleh ndak mencela? Boleh ndak saling hina? Boleh ndak saling ejek? Boleh ndak menebar hoaks?" kata dia.

Jemaat Muslimah NU yang mendengar pernyataan Jokowi kompak menjawab, "Tidak".

Jokowi kemudian mengajak para jemaat untuk ikut menjaga persatuan dan merawat persaudaraan. Dia tidak ingin karena berbeda, masyarakat Indonesia tidak lagi saling bersaudara.

Baca juga: Khofifah dan Yenny Wahid Temui Anies, Bahas Harlah Muslimat NU

 

Terakhir, dia mengucapkan selamat hari lahir kepada Muslimat NU.

"Saya ucapkan selamat Harlah Muslimat NU yang ke-73. Semoga Muslimat NU tambah jaya," kata Jokowi.

Harlah Muslimat  NU dimulai sejak pukul 02.00 WIB hingga 09.30 WIB. Perhelatan ini dimulai dengan shalat tahajud dan shalat subuh berjamaah.

Selain Presiden RI Joko Widodo, sejumlah menteri juga menghadiri acara ini, seperti Menteri Koorditor Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga hadir dalam acara ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com