KOMPAS.com — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) merilis program Lambe Hoaks kemarin, Kamis (24/1/2019). Lambe Hoaks merupakan program untuk menangani berbagai hoaks yang beredar dengan pendekatan yang berbeda sehingga mendapat perhatian kalangan milenial.
Menurut Kemenkominfo, Lambe Hoaks diluncurkan untuk menangani bermacam hoaks yang viral di media sosial, dan bukan hanya yang menyerang pemerintah. Kemenkominfo juga membantah program ini diluncurkan untuk kepentingan politik.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu kepada Kompas.com, Jumat (25/1/2019) pagi.
"Hoaks lengkap, jadi bukan hanya hoaks politik, bukan hanya hoaks yang menyerang pemerintah, tapi semua hoaks yang mendapatkan viral di media sosial," kata Ferdinandus.
"Artinya, yang tanggapannya paling banyak. Trending topic-lah ibaratnya," ujar pria yang akrab disapa Nando itu.
Baca juga: Rilis Lambe Hoaks, Kemenkominfo Sasar Kaum Milenial dalam Atasi Hoaks
Menjelang Pemilu Presiden atau Pilpres 2019, tak jarang serangan hoaks dialamatkan pada pemerintah. Apalagi, saat ini Presiden Joko Widodo juga maju sebagai calon petahana dalam Pilpres 2019.
Namun, sekali lagi Nando membantah adanya Lambe Hoaks hanya untuk melindungi pemerintah dari isu miring dan fitnah atau terkait kepentingan politik.
"Tidaklah, ini kita kan melihat tegak lurus dengan negara. Enggak betul (menjadi alat politik),” ujarnya.
Lambe Hoaks merupakan sebuah program audio visual yang dikeluarkan Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemenkominfo yang menyasar kalangan milenial muda.
Diterbitkan sekali dalam sepekan, tepatnya setiap Kamis sore, Lambe Hoaks menjadi inovasi pemerintah untuk menjangkau lebih jauh kalangan muda dalam rangka literasi digital dan media.
Lambe Hoaks pertama sudah diterbitkan Kamis kemarin, di berbagai kanal media Kemenkominfo, baik YouTube, Facebook, Twitter, maupun Instagram.
Berita dikemas dengan gaya segar dan tidak kaku, ditambah dengan keberadaan Miss Lambe Hoaks sebagai ikon sekaligus pembawa program.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.