JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Usman Kansong, mengatakan, di hadapan Duta Besar Uni Eropa pihaknya memamerkan peringkat kemudahaan bisnis di Indonesia.
Diketahui, peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia naik dari peringkat 120-an ke peringkat 72.
"Kami sampaikan easy doing business di masa Jokowi luar biasa meningkat sejak tahun 1970-an," kata Usman usai menemui Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Baca juga: Setelah Dubes Uni Eropa, TKN Jokowi-Maruf Akan Temui Perwakilan AS
Ia menambahkan, hal itu penting untuk ditunjukkan agar menarik perhatian negara-negara Eropa yang hendak berinvestasi di Indonesia.
Usman mengatakan, kenaikan peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia dari 120 ke 72 merupakan hasil dari pemangkasan aturan yang selama ini dianggap menyulitkan.
Ia berharap, pesan bahwa Jokowi telah menyiapkan sejumlah infrastruktur beserta aturan yang memudahkan investor dalam berbisinis, bisa ditangkap para duta besar yang hadir.
"Berapa banyak aturan yang kita kurangi, untuk mempermudah investasi, itu concern mereka untuk mengetahui ke depan seperti apa di bawah Pak Jokowi. Ini kan kepentingannya nanti G to G, governmen to government," ujar Usman.
Baca juga: Temui Kedua Kubu di Pilpres, Dubes Uni Eropa Tegaskan Pihaknya Netral
"Bagaimana Indonesia di bawah Pak Jokowi 5 tahun ke depan, bayangan mereka seperti apa. Ekonomi Indonesia akan seperti apa, easy business seperti apa. Itu kan akan mempermudah bisnis negara-negara Eropa di Indonesia, kan gitu," lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin bertemu dengan para duta besar dari negara-negara yang tergabung di Uni Eropa di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Baca juga: TKN Bertemu Para Dubes Uni Eropa Bahas Visi Misi jika Jokowi-Maruf Terpilih
Pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam itu membahas visi-misi Jokowi-Ma'ruf jika nantinya terpilih.
Ia mengatakan pertemuan tadi juga membahas pemerintahan yang telah dijalankan Jokowi selama 4 tahun terkait ekonomi, penanganan bencana, politik identitas, hingga radikalisme.
"Kami jelaskan pemerintahan 4 tahun di bawah Jokowi. Kemudian mereka ada pertanyaan tentang ekonomi, how to handle disaster, menangani bencana, ekonomi sampai radikalisme, kemudian politik identitas, bencana. Tapi lebih banyak ke urusan ekonomi," lanjut Usman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.