JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegur seorang Nelayan yang mengampanyekan dirinya. Momen itu terjadi saat Presiden bersilaturahmi dengan para nelayan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Usai menyampaikan sambutannya, Jokowi memanggil tiga orang nelayan ke podium. Salah satunya adalah Agus Mulyono dari Lamongan, Jawa Timur.
Agus berterima kasih kepada Jokowi karena telah mengeluarkan surat yang melarang aparat kepolisian menangkap nelayan pengguna cantrang.
Baca juga: Hashim: Pak Jokowi Tak Keluarkan Uang karena Uangnya dari Saya
"Ini Pak Presiden sudah boleh menggunakan cantrang lagi. Enggak ditangkap. Maju lagi. Jadi (Presiden) lagi," kata Agus dengan penuh semangat.
Mendengar itu, Jokowi langsung menegur Agus.
"Jangan kampanye," kata Jokowi.
"Enggak kampanye, benar Bapak," timpal Agus lagi.
Agus menegaskan bahwa alat tangkap cantrang adalah warisan dari para leluhur nelayan sejak zaman Belanda. Menurut dia, alat itu tidak merusak lingkungan sehingga tak seharusnya dilarang oleh pemerintah.
"Kita sudah dikaji akademisi. Cantrang itu ramah lingkungan," ucap Agus.
Agus menyesalkan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan sempat melarang penggunaan cantrang. Namun Agus bersyukur Jokowi mencabut larangan itu.
Ia berharap Jokowi tetap menjadi presiden agar cantrang tetap legal digunakan oleh nelayan.
"Hidup Pak Jokowi, hidup cantrang," kata Agus.
"Sudah sudah, ini kampanye terus jadinya," timpal Jokowi.