Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri:Yang Penting Semua Satu Misi, Bagaiamana Mafia Bola Diberangus

Kompas.com - 22/01/2019, 07:59 WIB
Reza Jurnaliston,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian menyambut baik dibentuknya Komite Adhoc oleh PSSI yang bertugas untuk melawan kasus pengaturan skor pada persepakbolaan Indonesia.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, komite Ad Hoc bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan satgas antimafia bola untuk “memberangus” mafia bola hingga tuntas.

“Yang penting semua satu misi. Bagaimana mafia bola di Indonesia itu kita berangus sampai tuntas,” ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).

Baca juga: Satgas Antimafia Bola Tetapkan 5 Tersangka Baru Pengaturan Skor

Dedi menuturkan, pembentukan Komite Ad Hoc telah diatur dalam statuta PSSI di Bab VIII Pasal 61.

Di dalam Bab VIII Pasal 61 Statuta PSSI tersebut mengatur soal Komite Ad Hoc, yang tertulis:

(1) Jika diperlukan, Komite Eksekutif dapat membentuk Komite Ad-Hoc dengan tugas khusus dalam batas waktu tertentu.

(2) Tugas dan fungsi Komite Ad-hoc ditentukan di dalam peraturan khusus yang disusun oleh Komite Eksekutif.

(3) Komite Ad-hoc bertanggungjawab secara langsung kepada Komite Eksekutif.

(4) Komite Ad-hoc terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua dan Anggota-anggota yang ditunjuk oleh Komite Eksekutif.

Namun, Dedi menjelaskan, tugas antara Komite Ad Hoc dengan Satgas Antimafia berbeda. Komite Ad Hoc lingkup bekerja secara internal di PSSI, sementara Satgas Antimafia bola bekerja untuk melakukan penegakan hukum.

“Jadi harus dipisahkan. Kalau Komite Ad Hoc lingkup bekerja internal terkait statuta PSSI. Kalau satgas anti mafia bola bekerja sesuai dengan penegakan hukum, law enforcement berkaitan dengan pidana, baik itu berupa penipuan, baik itu berupa penyuapan, maupun tindak pidana lain terkait,” tutur Dedi.

“Kalau perlu TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) lain terkait match fixing di liga Indonesia,” sambung Dedi.

Diberitakan sebelumnya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya meresmikan Komite Adhoc yang bertugas untuk melawan kasus match fixing pada persepakbolaan Indonesia.

Peresmian Komite Adhoc diumumkan seusai Kongres Tahunan PSSI di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019).

Joko Driyono, yang baru saja ditunjuk menggantikan Edy Rahmayadi yang mundur dari jabatannya sebagai ketum PSSI, mengatakan bahwa Komite Adhoc akan dipimpin Ketua Asosiasi (Asprov) Jawa Timur, Ahmad Riyad.

Sedangkan untuk Wakil Ketua Komite Adhoc dipegang mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI era La Nyala Mattalitti, Azwan Karim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com