Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-Ma'ruf Janji Revisi UU yang Hambat Perkembangan UKM

Kompas.com - 17/01/2019, 22:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Rakhmat Nur Hakim,
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo berjanji merevisi undang-undang yang menghambat perkembangan UKM-UKM di Indonesia, seandainya terpilih menjadi presiden RI 2019-2024.

"Saya akan lakukan revisi-revisi undang-undang yang menghambat berkembangnya UKM-UKM kita, kita akan revisi banyak sekali Undang-Undang yang tidak pro pada investasi kita," kata Jokowi saat debat pertama pilpres di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019).

Selain perbaikan undang-undang, Jokowi juga berencana mengevaluasi aparat yang tidak memberikan pengayoman dan perlindungan terhadap rakyat.

Baca juga: Prabowo: Bagaimana Tanggapan Pak Jokowi kalau Jabatan Penting Diserahkan ke Kader Parpol?

Sebab, menurut dia, hukum adalah bagaimana negara bisa melindungi rakyatnya. Hukum harus bisa memberikan kepastian kepada investasi dan dunia usaha.

"Hukum juga tidak tebang pilih dan hukum betul-betul bisa memberikan rasa tentram, rasa nyaman kepada seluruh rakyat indonesia," ujar Jokowi.

Menambahkan pernyataan Jokowi, cawapres Ma'ruf Amin mengatakan, seandainya dirinya dan Jokowi menang dalam pilpres, dipastikan akan melanjutkan reformasi bidang hukum.

Salah satunya, adalah penataan regulasi. Hal itu dinilai efektif untuk menghilangkan tumpang tindih aturan.

Baca juga: Prabowo Tanya Jokowi soal Konflik Kepentingan di Impor Pangan

"Penataan regulasi itu menghilangkan yang tumpang tindih dan membuat regulasi, peraturan yang berkualitas, menuntun rakyat, memudahkan rakyat, dan akan memberikan peluang terhadap investasi dan pengembangan ukm," tutur Ma'ruf.

Sebelumnya, cawapres Sandiaga Uno melemparkan pertanyaan ke paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengenai tumpang tindih hukum dan benturan kepentingan yang menghambat perkembangan UKM dan dunia usaha.

Sandi juga bertanya apa rencana Jokowi-Ma'rud terkait hal tersebut seandainya terpilih sebagai presiden dan wakil presiden 2019-2024.

Kompas TV Saat debat pertama capres dan cawapres pemilu 2019 berlangsung, Kedua pasangan capres-cawapres mendapatkan pertanyaan seputar konteks hak asasi manusia.<br /> <br /> Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo mengatakan bahwa kasus penegakan hukum seperti penangkapan pelaku korupsi tidak melanggar HAM. Simak debatnya dalam video berikut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com