JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan, Ma'ruf Amin akan banyak menjawab persoalan terorisme dalam debat Pilpres pertama.
"Ini akan lebih banyak Pak Ma'ruf Amin yang akan menjawab nanti. Kalau mengenai terorisme terutama penekannya nanti bahwa menghadapi terorisme itu sama sekali tidak berarti pemerintah itu memusuhi Islam," kata Yusril usai memberikan masukan kepada Jokowi-Ma'ruf jelang debat pertama, di Djakarta Theatre, Sarinah, Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Baca juga: Menuju Debat Perdana Pilpres 2019: HAM-Korupsi-Terorisme
Ia mengatakan, selama empat tahun memimpin, Presiden Jokowi telah menjunjung tinggi agama Islam. Ia mengatakan Jokowi selama ini menekankan pada praktek Islam yang toleran di masyarakat.
Yusril mengatakan Jokowi juga akan terus menjaga keberlangsungan Islam yang toleran ke depannya jika kembali terpilih sebagai Presiden di periode kedua.
Ia menambahkan, pemerintahan Jokowi juga sudah memperkuat pemberantasan terorisme dengan merevisi Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Baca juga: Panelis Debat Tak Akan Singgung Kasus Terkait Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme
Saat ditanya mengapa permasalahan seputar terorisme akan banyak dijawab Ma'ruf, Yusril menjawab banyak pihak yang mengira bahwa terorisme berkaitan dengan agama.
"Karena lebih banyak dikira terorisme itu terkait dengan Islam. Jadi lebih tepat Pak Ma'ruf yang menjawab lengkap dengan ayat-ayat Al Quran-nya dibacakan sekaligus," lanjut dia.