Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan 12 Tahun Aksi Kamisan Akan Diberikan kepada Presiden

Kompas.com - 16/01/2019, 18:37 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang penggagas aksi Kamisan, Maria Katarina Sumarsih mengungkapkan, aktivis Kamisan akan menyerahkan buku yang berisi memori catatan 12 tahun peringatan aksi Kamisan kepada Presiden Joko Widodo. 

Buku memori tersebut berisi 540 lembar surat yang ditulis para korban pelanggaran HAM di Indonesia sejak aksi tersebut dimulai pada 18 Januari 2007. Tahun ini, aksi Kamisan sudah dilakukan 570 kali.

"Besok akan diserahkan ke Presiden Jokowi lewat administrasi negara yang berlaku. Buku memori ini bertujuan agar siapapun pemimpin yang baru ini mampu menindaklanjuti kasus pelanggaran HAM berat masa lalu," kata Sumarsih dalam diskusi publik 12 tahun Aksi Kamisan di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2019).

Baca juga: Sumarsih, Aksi Kamisan, dan Cinta untuk Wawan...

Sumarsih menjelaskan, isi surat tersebut bermacam-macam. Antara lain, kumpulan puisi-puisi yang diberikan pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), surat kritikan terhadap pembentukan komite tim gabungan penyelesaian HAM berat, surat keadilan untuk aktivis penolak tambang emas Budi Pego, dan sebagainya.

"Semua permasalahan rakyat yang menyangkut HAM dan belum diselesaikan pemerintah ada di buku memori ini. Entah siapapun pemimpin yang terpilih, ini bisa jadi langkah selesaikan masalah HAM," imbuhnya.

Baca juga: Pemilu HAMpa Jadi Tema Peringatan 12 Tahun Aksi Kamisan

Dia menjabarkan, 540 surat itu terbagi menjadi 339 surat di era pemerintahan SBY dan 201 era Jokowi.

"Antara pesimistis atau optimistis akan dibaca atau tidak. Tapi kan pegawai Pak Jokowi banyak, harusnya ada yang bisa membaca buku itu," ungkapnya kemudian.

Kamisan adalah aksi dari para korban pelanggaran HAM dan aktivis yang digelar di depan Istana Merdeka setiap Kamis. Aksi ini menuntut penyelesaian kasus-kasus HAM yang belum terungkap.

Anggota Aksi Kamisan terdiri dari korban dan keluarga korban tragedi Semanggi I, Semanggi II, Trisakti, Tragedi 13-15 Mei 1998, Talangsari, Tanjung Priok dan Tragedi 1965 dan sejumlah kasus lainnya. 

Kompas TV Peserta aksi yang rutin berunjuk rasa di depan Istana Kepresidenan Jakarta bertemu Presiden Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com