Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kebijakan dan Solusi Belum Terlihat dari Visi Misi Kedua Kandidat"

Kompas.com - 15/01/2019, 19:00 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Lembaga Penelitian Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris menilai, kedua kandidat capres-cawapres belum menyampaikan visi misinya secara mendalam selama masa kampanye yang telah berlangsung selama 3 bulan ini.

Menurut dia, masa kampanye seharusnya bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan penyampaian visi misi.

"Bagi saya ini sudah telat. Apalagi masa kampanye kita sudah tinggal tiga bulan. Makanya, visi dan misi kedua kandidat tidak mendalam, katakanlah di bidang hukum, apa langkah konkretnya juga tidak ada," kata Syamsuddin, di Gedung LIPI, Jakarta Selatan, Selasa (15/1/2019).

Baca juga: KPU dan Bawaslu Kaji Acara Penyampaian Visi Misi Jokowi di TV

 

Syamsuddin mengatakan, komitmen kedua kandidat mengenai isu-isu seputar debat pemilu tidak muncul. Padahal, masing-masing kedua kandidat memiliki tim ahli untuk mengupas kebijakan dan solusi yang ditawarkan kepada masyarakat.

"Nah kebijakan dan solusi itu yang belum saya lihat di visi dan misi kedua kandidat. Publik juga bertanya-tanya apa sih sebetulnya visi dan misi serta gagasan kandidat," kata dia.

Syamsuddin mencontohkan, kedua kandidat tidak memiliki langkah konkret dalam hal swasembada pangan, pembangunan infrastruktur, dan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Jubir: Prabowo Ingin Visi Misi Tak Sekadar Janji-Janji

"Kita butuh penjelasan yang lebih jauh. Semua itu dibutuhkan publik supaya visi dan misi tidak semata-mata sebagai mimpi indah atau janji pemilu yang tidak bisa diwujudkan dalam kehidupan nyata," ujar Syamsuddin.

Ia juga berharap kedua kandidat memanfaatkan masa kampanye untuk saling adu visi, program, dan alternatif kebijakan terbaik sebagai solusi atas beragam masalah bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com