Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Tahun 2019 Akan Terbangun 1.850 Kilometer Jalan Tol

Kompas.com - 14/01/2019, 07:11 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 sekaligus petahana, Joko Widodo, mengungkapkan, terjadi lonjakan anggaran untuk membangun infrastruktur selama pemerintahannya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pada tahun 2014, dana pembangunan infrastruktur sebesar Rp 157,4 triliun. Kemudian, jumlah tersebut meningkat menjadi Rp 410,4 triliun di tahun 2018.

"Di 2014 anggaran kita untuk infrastruktur itu Rp 157,4 triliun. Di 2018, anggaran kita untuk infrastruktur sudah Rp 410,4 triliun. Artinya ada lompatan," kata Jokowi saat tampil dalam program Visi Presiden di NET TV, Minggu (13/1/2019) malam.

Baca juga: Jokowi-JK Gelontorkan Rp 187,7 Triliun Dana Desa Sejak 2014, Ini Realisasinya

Dengan dana dalam jumlah besar tersebut, salah satu infrastruktur yang dibangun adalah jalan tol. Ia pun membeberkan sejumlah capaiannya dalam bidang infrastruktur.

Jokowi mengungkapkan, sepanjang 1.852 kilometer jalan tol akan terbangun di tahun 2019.

"Untuk apa uang sebesar itu? Untuk membangun jalan tol. Jalan tol sampai akhir 2018 sudah kita bangun 782 kilometer. Di 2019, akan terbangun 1.850 kilometer jalan tol," terangnya.

Baca juga: Jokowi Sebut 4 Tahun Pemerintahannya Tidak Hanya Bangun Infrastruktur

Selain itu, terdapat 10 bandara baru di Tanah Air, di antaranya Bandara Kertajati, Jawa Barat, Bandara Ahmad Yani, Jawa Tengah, dan Bandara Anambas, Kepulauan Riau.

Dalam empat tahun, pemerintah juga membangun 12 pelabuhan baru. Salah satunya adalah Makassar New Port di Sulawesi Selatan.

Berikutnya, Jokowi juga menyinggung soal jalan-jalan di perbatasan yang telah dibangun.

"Kemudian jalan perbatasan, dulu enggak pernah sama sekali kita urus, sekarang baik di Papua. Kalimantan, NTT, ada kurang lebih 3.194 kilometer yang telah kita bangun, karena perbatasan adalah wajah Indonesia," ungkap dia.

Baca juga: Sri Mulyani: Jokowi Akselerasi Blueprint Pembangunan Infrastruktur SBY

Infrastruktur berikutnya yang ia sebutkan adalah bendungan. Dari data yang ditunjukkan Jokowi, terdapat 8 bendungan yang telah diselesaikan dan sebanyak 58 bendungan lainnya sedang dikerjakan.

Terakhir, yaitu perumahan. Indonesia, kata Jokowi, mengalami kekurangan rumah sebanyak 13 juta unit, terutama untuk anak-anak muda.

Untuk itu, pemerintah membangun 1,4 juta unit rumah selama tahun 2015 dan 2016. Di tahun berikutnya, pemerintah membangun 800.000 unit rumah untuk pekerja muda. Sementara itu, 1 juta unit rumah berhasil dibangun di tahun 2018.

Kompas TV Bagaimana cara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membangun proyek infrastruktur tanpa berutang? Apa tanggapan dari kubu Joko Widodo-Ma&rsquo;ruf Amin terkait pernyataan Sandiaga ini?<br /> <br /> Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Malam bersama juru bicara Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Haryadin Mahardika danjuru bicara tim kampanye Nasional Jokowi-Ma&rsquo;ruf,Rama Pratama.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com