Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan BPN Prabowo-Sandi Revisi Visi Misi, Menyesuaikan dengan Bappenas

Kompas.com - 11/01/2019, 22:02 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengungkapkan, alasan mereka merevisi visi misi karena ingin menyesuaikan dengan arah pembangunan Indonesia yang dirancang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Hal itu diungkapkan oleh anggota Tim Ekonomi, Penelitian dan Pengembangan BPN, Harryadin Mahardika, saat ditemui di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Jumat (11/1/2019).

Baca juga: Perubahan Visi Misi di Tengah Jalan Menunjukkan Kepemimpinan yang Berubah-ubah dan Ragu-ragu

Oleh karena itu, ia membantah segala tuduhan yang mengatakan bahwa mereka mengubah visi misi untuk meniru paslon lain atau tuduhan visi misi mereka tidak bagus.

"Kami hanya menyesuaikan supaya arah pembangunannya tidak terlalu melenceng dari apa yang sudah direncanakan oleh Bappenas, sehingga itu adalah dasar kenapa kita melakukan revisi," jelas Harryadin.

"Jadi bukan karena kita ingin mencontek atau karena visi misi kita jelek, enggak," sambung dia.

Baca juga: Jubir Jokowi-Maruf: Apakah Perubahan Foto Lebih Substansi Dibanding Visi Misi? 

Ia pun menjelaskan bahwa saat rapat dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro juga melakukan presentasi.

Dalam kesempatan itu, menurut Harryadin, Bambang berpesan agar kedua tim sukses menyusun visi misi dan program sesuai arah yang telah disusun Bappenas.

Rencana pembangunan tersebut telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2019-2024.

Baca juga: Tanggapi PKS, KPU Sebut Revisi Visi-Misi dan Foto Paslon 2 Hal yang Berbeda

Harryadin mengatakan, presentasi yang diberikan dari pihak Bappenas dilakukan setelah mereka membuat visi misi pertama kali.

"Pesannya Pak Bambang, ini di-quote juga supaya KPU tidak lupa. Pak Bambang mengatakan, 'Wahai para timses kedua calon, kami dari Bappenas sudah membuat RPJMN teknokrasi untuk 2019-2024, mohon ini dipelajari'," tutur dia.

Baca juga: Tim Jokowi-Maruf Disebut Takut Sampaikan Visi Misi, Ternyata 02 Malah Mengubahnya

"'Kenapa? Karena supaya bapak-bapak timses yang membuat visi misi tidak salah dalam membuat program. Jangan sampai programnya terlalu jauh dengan RPJMN teknokrasi yang kita buat'. Itu beritanya ada, notulennya ada, saya yakin," terangnya.

Setelah itu, menurut keterangannya, Ketua KPU Arief Budiman juga meminta kepada kedua pihak paslon untuk mengacu pada arah pembangunan Indonesia yang telah dirancang Bappenas.

KPU, kata Harryadin, juga memberikan waktu bagi mereka untuk mengumpulkan visi misi yang telah direvisi sebelum debat perdana berlangsung.

"Pada saat itu juga KPU mengatakan bahwa boleh sampai dengan seminggu atau beberapa hari sebelum debat pertama, oke kita jadikan itu sebagai panduan, kita pakai dokumen Bappenas juga sebagai panduan, kita keluar dengan visi misi yang direvisi," kata dia.

Baca juga: Tolak Revisi Visi Misi Prabowo-Sandi, KPU Sebut Paslon Harus Konsisten

Harryadin pun mengaku siap jika harus membuka bukti-bukti pertemuan tersebut, maupun presentasi yang dilakukan Bambang.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com