Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Tambora, Sandiaga Janji Tata Ulang Permukiman yang Rawan Terbakar

Kompas.com - 10/01/2019, 14:55 WIB
Christoforus Ristianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, berjanji kepada warga di Kelurahan Tambora, Jakarta Barat, untuk menata ulang kembali permukiman yang rentan terhadap kebakaran jika terpilih sebagai wakil presiden di Pilpres 2019.

"Karena ini daerahnya padat sekali. Nanti saya minta kepada Pak Anies Baswedan untuk menata ulang, revitalisasi, dan memastikan tidak ada sumber yang menimbulkan kebakaran," kata Sandiaga saat mengunjungi 30 rumah yang terbakar di RT 007/RW 004, Kelurahan Tambora, Jakarta Barat, Kamis (9/1/2019).

Dalam kunjunganya, Sandiaga menyusuri lorong-lorong sempit bekas bagian rumah yang terbakar pada Kamis (3/1/2019).

Baca juga: Puluhan Rumah Terbakar di Tambora, 24 Unit Damkar Dikerahkan

Ia juga menyempatkan diri berkomunikasi dengan sejumlah korban dan berdoa bersama untuk pemulihan kembali aktivitas warga secara normal.

"Setelah melihat dan mendengar keluhan warga, kita harus tata ulang permukiman di Tambora. Penataan juga bukan hanya dari segi fisiknya saja, melainkan juga manusianya (warga), bagaimana untuk lebih disiplin dalam menjaga perkakas rumahnya, deteksi secara dini bahaya-bahaya bencana yang ada di sekitar sini," ujarnya.

Ia juga menyebut akan mendorong dibentuknya kementerian bencana jika dirinya bersama Prabowo Subianto terpilih di Pilpres 2019.

Kementerian tersebut nantinya berkoordinasi menata permukiman warga di daerah urban yang rentan terhadap kebakaran.

Kementerian itu, kata Sandiaga, akan mengintegrasikan beberapa lembaga dan badan pemerintah dengan memaksimalkan tugas pokok dan fungsinya.

Sebab, menurut dia, selama ini kementerian dan lembaga terkait kebencanaan di pemerintahan Joko Widodo belum terkoordinasi dengan baik lantaran tidak bekerja sesuai tupoksinya.

Di samping itu, Sandiaga juga mengajak warga untuk terlibat aktif menata permukiman bersama pemerintah daerah DKI Jakarta.

"Warga juga harus mau diajak berbicara dan ikut bagian dari penataan ulang permukiman mereka sendiri," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com