Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anita Wahid: Hoaks Sudah Tak Efektif Menurunkan Elektabilitas Lawan

Kompas.com - 09/01/2019, 17:04 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Anita Wahid menilai hoaks sudah tidak efektif lagi untuk memengaruhi elektabilitas lawan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Hal itu diungkapkan Anita saat mengunjungi Markas Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019).

"Di tahun 2019 terutama sekali melihat kandidatnya adalah kandidat yang sama seperti 2014, sebenarnya (hoaks) tidak terlalu berpengaruh lagi untuk menurunkan elektabilitas lawan," ucap dia. 

Menurut Anita, hal itu berbanding terbalik dengan situasi saat Pilpres 2014 silam. Pada pilpres sebelumnya, hoaks tersebut memang sangat berperan untuk menurunkan elektabilitas lawan.

Putri ketiga almarhum Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid tersebut menyebutkan, terdapat dua hal yang berkontribusi terhadap perbedaan itu.

Baca juga: Wiranto: Hoaks Itu Teror

Anita berpendapat, kedua pasangan calon telah memiliki pendukung setia masing-masing, sehingga hoaks tidak akan mengubah pilihan mereka.

Selain itu, ia mengungkapkan, produsen dan penikmat hoaks tersebut hanya berasal dari lingkaran pendukung setia itu.

"Tapi memang masing-masing kandidat sudah memiliki kelompok loyalnya, dan yang membuat hoaks dan menikmati hoaks tersebut hanya kelompok loyalnya saja, tidak berpengaruh pada kelompok lain untuk meng-convert, membuat mereka jadi pindah dari pilihannya," kata dia.

Baca juga: Ini Modus yang Dilakukan BBP, Pembuat Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos

Lalu, ia menilai bahwa hoaks tersebut juga tidak membantu para swing voters untuk menentukan pilihannya.

"Itu juga tidak berpengaruh banyak, sekali lagi karena yang menikmati hanya kelompoknya saja karena memang sudah loyal," tutur dia.

Oleh karena hoaks yang sudah tidak berpengaruh pada elektabilitas lawan, Anita mengajak para peserta pemilu tidak menggunakan hoaks sebagai strategi pemilu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com