Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Prabowo-Sandiaga Ingin Isu Hoaks Ditekankan saat Debat Pertama

Kompas.com - 08/01/2019, 20:42 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, menilai, adanya berita bohong atau hoaks lebih banyak mudharatnya dan merugikan masyarakat. Sehingga menurut Mardani, isu hoaks perlu mendapatkan penekanan saat debat pertama pilpres 17 Januari 2019.

"Di titik ini saya berkepentingan menyampaikan ke Pak Prabowo atau mungkin Pak Jokowi saat debat pertama mungkin walaupun isunya HAM, korupsi, penegakan hukum dan terorisme," ujar Mardani Kantor Indikator Politik Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).

Baca juga: 3 Permasalahan Hukum yang Sebaiknya Dikedepankan Paslon dalam Debat Pertama

"Hoaks ini perlu mendapat penekanan, karena keseluruhan diksi-diksi yang substansial menjadi hilang ketika muncul emosi yang berbasis hoaks," lanjutnya.

Mardani menyatakan, hoaks menjadi parasit bahkan bisa menjadi penyakit kanker yang menggerogoti demokrasi di Indonesia.

Pada kesempatan itu, Mardani memberikan saran baik kepada kubu Prabowo dan Jokowi untuk duduk bersama memberi klarifikasi terhadap hoaks maupun isu fitnah.

Baca juga: Ketua KPU: Diberikannya Kisi-Kisi ke Paslon Tak Akan Hilangkan Esensi Debat

Isu-isu personal capres seperti tuduhan orang tua Jokowi Kristen, tuduhan Jokowi Beretnis Cina, isu kebangkitan PKI, serta isu Prabowo terlibat penculikan aktivis 1997/1998.

Hal itu, kata Mardani, bisa menjadi salah satu cara menurunkan tensi jelang pemilu.

"Karena itu saya akan berjuang dengan tim untuk berdiskusi membahas tema yang kalau perlu ada konpers bersama bahwa Pak Jokowi keturunan komunis hoaks, Prabowo pelaku pelanggaran berat HAM itu hoaks, kita bersama-sama konferensi pers, ini menurunkan tensi," kata Mardani.

Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga Usul Capres-Cawapres Tak Usah Bawa Contekan Saat Debat

Mardani menekankan pentingnya literasi bukan hanya kepada akar rumput setiap pendukung pasangan calon, namun juga bagi elite politik.

Ia menambahkan, perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa. Semua masyarakat memiliki tanggung jawab untuk membawa Indonesia lebih baik dan maju.

“Kita boleh berbeda pendapat, kita punya mazhab yang berbeda agar Indonesia terus dinamis ada tesis, antitesis, sintesis. Semuanya tetap dalam kerangka etika ruang publik, semua punya tanggung jawab untuk mewariskan Indonesia kebih baik kepada anak cucu kita,” tutur Mardani.

Kompas TV Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno terus bersiap jelang pelaksanaan debat perdana pemilihan presiden. Sandiaga berencana berkonsultasi dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.<br /> Jelang debat perdana pilpres pada 17 Januari mendatang, Sandiaga mengatakan tengah mempelajari dan mematangkan visi-misi. Menurut Sandiaga, dalam waktu dekat, dirinya bersama Prabowo Subianto akan bertemu dengan SBY, untuk berkonsultasi mengenai materi debat.<br />
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com