Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokat: Komitmen Prabowo-Sandi Perkuat KPK Lewat Pengungkapan Kasus Novel

Kompas.com - 08/01/2019, 18:35 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat Benny K Harman mengungkapkan, pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memiliki komitmen untuk penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu rencananya akan dibuktikan melalui penyelesaian kasus penyiraman penyidik senior KPK Novel Baswedan.

"Komitmen Prabowo-Sandi untuk menguatkan KPK adalah dengan simbol menyelesaikan kasus Novel Baswedan," kata Benny dalam diskusi bertajuk "Koalisi Bicara" di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Baca juga: Prabowo-Sandiaga Akan Angkat Isu Kasus Novel Baswedan di Debat Perdana

Menurut Benny, komitmen Prabowo-Sandi tersebut juga menjadi simbol prioritas pemberantasan korupsi jika keduanya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019.

"Prabowo-Sandi punya komitmen yang jelas untuk perkuat KPK. Keduanya juga tegas melawan praktik korupsi," ungkapnya.

Maka dari itu, ia menilai Prabowo-Sandi lebih baik dibandingkan Jokowi-Ma'ruf karena pemerintahan Jokowi belum bisa mengungkap kasus tersebut.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya: Kasus Novel adalah Utang Kami

 

Dia juga menganggap Jokowi tidak mempunyai komitmen memberantas korupsi.

"Harus terbuka, kegagalan Pak Jokowi itu tidak mampu mengungkapkan siapa pelaku yang telah merusak fisik Novel Baswedan. Bagi kami, ini lah simbol komitmen pemerintah dalam agenda pemberantasan korupsi dan penguatan KPK," tegas Benny.

"Yang dibutuhkan komitmen presiden yang akan datang untuk mengatasi problem yang berkaitan di sekitar kasus korupsi. Yakni, penguatan lembaga KPK. Omong kosong kalau kita ngomong memperkuat KPK, kalau kasus Novel Baswedan tidak terselesaikan," sambungnya.

Baca juga: Soal Rekomendasi Komnas HAM Bentuk Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan, ini Kata Polri

 

Lebih lanjut, Benny menghargai upaya yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi untuk melakukan penguatan terhadap pemberantasan korupsi. Namun, kata dia, berbagai upaya itu masih belum menemukan titik yang memuaskan.

"Kita yakin Prabowo-Sandi bisa menampilkan model atau warna yang jauh lebih baik dibandingkan dengan pemerintahan saat ini. Pak Prabowo tidak akan melakukan hal biasa saja," pungkasnya.

Kompas TV Ombudsman Republik Indonesia menemukan maladministrasi proses penyidikan kasus kekerasan kepada penyidik KPK, Novel Baswedan.<br /> <br /> Ombudsman menyebut, maladministrasi yang ditemukan tergolong minor.Temuan maladministrasi ini terkait penanganan perkara oleh jajaran Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polsek Kelapa Gading.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com