Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didesak Mundur dari PAN, Bara Hasibuan Minta Bukti soal Kesalahannya

Kompas.com - 08/01/2019, 07:49 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan mempertanyakan kesalahannya sampai harus didesak mundur dari partai.

Menurut dia, semua yang dia lakukan selama ini adalah untuk kepentingan PAN, termasuk tindakan membela kader yang punya pilihan politik berbeda.

"Saya tidak merasa ada yang salah dengan apa yang saya lakukan dan saya adalah Waketum DPP, saya juga ikut mendirikan partai ini. Saya cinta pada PAN, apa yang saya lakukan demi kepentingan PAN, jadi buktikan apa salah saya dalam hal ini," ujar Bara di kompleks parlemen, Senin (7/1/2019).

Bara sebelumnya didesak mundur karena kerap berbeda sikap dengan partai. Contohnya, Bara membela Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Kalimantan Selatan Muhidin yang menyatakan dukungan terhadap pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baca juga: Didesak Mundur, Bara Hasibuan Mengaku Berbeda Sikap demi Kepentingan PAN

Dalam kasus ini, Bara menyatakan tidak setuju jika partai asal memecat kader yang memiliki sikap berbeda. Bara menilai langkah Muhidin merupakan salah satu strategi agar PAN bisa diterima di semua daerah.

Menurut Bara, beberapa daerah merupakan basis pendukung Jokowi-Ma'ruf. Jika ingin mendapatkan dukungan dari masyarakat setempat, pengurus PAN di daerah harus mengikuti suara konstituen di sana.

"Yang saya lakukan dalam membela pengurus daerah yang mendukung Jokowi adalah untuk kepentingan partai agar partai dapat suara yang signifikan di pemilu. Karena Pileg dan Pilpres dilakukan bersamaan jadi kita tidak bisa memisahkan itu," kata dia.

Bara juga tidak merasa sikapnya ini dipermasalahkan oleh elite PAN. Sejauh ini, dia tidak ditegur dan tak pernah ada komunikasi spesifik soal hal ini. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga tidak pernah membahasnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto membenarkan adanya desakan dari sejumlah kader partai agar Bara Hasibuan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Umum PAN.

Baca juga: Didesak Mundur, Bara Hasibuan Mengaku Berbeda Sikap demi Kepentingan PAN

Menurut Yandri desakan tersebut masih bersifat usulan informal dan belum ada surat resmi yang dikirimkan ke DPP.

Yandri mengatakan, desakan mundur itu muncul karena Bara dianggap sering memiliki sikap politik yang berbeda dengan DPP.

"Kalau kita lihat Bang Bara selama ini memang komentarnya agak berbeda dengan DPP tapi dia tidak terus terang juga mendukung pasangan sebelah (Joko Widodo-Ma'ruf Amin)," kata Yandri.

"Oleh karena itu ini juga pelajaran bagi Bang Bara untuk hati-hati dalam berkomentar karena berorganisasi kan ada aturan main," ucap dia.

Kompas TV Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua DPP PAN, Yandri Susanto ketika menjawab pertanyaan media ada tidaknya desakan mundur Bara Hasibuan dari internal partai. Yandri menambahkan Partai Amanat Nasional dalam waktu dekat akan melakukan klarifikasi terhadap Bara Hasibuan soal sikap politiknya pada Pilpres mendatang. Sementara itu Bara Hasibuan menegaskan ia tidak setuju jika kader daerah yang memberi dukungan pada pasangan Jokowi-Ma’ruf dipecat dari partai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

Nasional
Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya selama Pilpres...

Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya selama Pilpres...

Nasional
Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, Tapi Ruangannya Payah ...

Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, Tapi Ruangannya Payah ...

Nasional
DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

Nasional
Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Nasional
Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Nasional
PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Nasional
Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Nasional
KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

Nasional
Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Nasional
Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com