Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pertanyaan Debat, KPU Merasa "Dipukuli" Banyak Orang

Kompas.com - 07/01/2019, 17:54 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi meminta tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden menjelaskan metode debat pilpres ke sesama tim kampanye dan partai koalisi.

Hal itu sebagai bentuk pertanggungjawaban tim kampanye atas kesepakatan mereka dengan KPU mengenai metode debat.

Baca juga: Ketua KPU Sebut Daftar Pertanyaan Debat Pilpres Itu Bukan Bocoran

Menurut Pramono, diberikannya pertanyaan ke pasangan calon sebelum debat digelar merupakan keputusan KPU bersama tim kampanye. Tetapi, saat ini hanya KPU yang dikritik atas metode tersebut.

"Jangan membebankan itu semua ke KPU, KPU yang dipukuli banyak orang kita nggak bertanggung jawab, nggak gitu dong," kata Pramono di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).

Pramono mengatakan, saat rapat perencanaan debat, tak ada pihak yang protes ataupun menolak usulan metode debat. Tak ada juga pihak yang walkout.

Baca juga: Timses Prabowo-Sandiaga: Pertanyaan Debat Tak Perlu Dibocorkan, supaya Ada Surprise

Rapat perencanaan debat, kata dia, berlangsung akrab dan tanpa perdebatan. Seandainya ada pihak yang keberatan, KPU bisa mempertimbangkan ulang.

"Jangan pas rapat senyam senyum nggak protes, nggak apa, tapi di luar teriak-teriak, menurut saya itu tidak bertanggung jawab," ujar Pramono.

Pramono menambahkan, nantinya, akan dilakukan evaluasi pasca-debat pertama pilpres diselenggarakan.

Baca juga: Kisi-kisi Soal Debat Pilpres yang Jadi Polemik...

Jika metode dalam debat pertama dinilai kurang efektif, maka metode debat bisa saja berubah di penyelenggaraan debat selanjutnya.

"Nanti kita lihat dulu, kita evaluasi dari hasil debat pertama. Jika ada tim kampanye dan paslon yang keberatan atau dirugikan atau merasa susah menggunakan metode pertama, kita terbuka untuk diskusi kembali untuk duduk bersama," tutur dia.

Ada dua model lontaran pertanyaan dalam debat pertama Pilpres 2019. Dua model itu, adalah model pertanyaan terbuka dan tertutup.

Baca juga: Komisioner KPU: Perwakilan Tim Kampanye Bertanggung Jawab Jelaskan Metode Debat ke Koalisi

Model terbuka artinya, pertanyaan sudah lebih dulu diserahkan ke peserta sebelum penyelenggaraan debat. Model ini memberi kesempatan bagi peserta debat untuk mendalami pertanyaan dan menyiapkan jawaban.

Namun, dari seluruh pertanyaan yang disusun, hanya ada beberapa pertanyaan yang akan dimunculkan dalam debat. Peserta debat sendiri tidak akan diberi tahu pertanyaan yang benar-benar akan muncul.

Metode debat terbuka ternyata menuai pro dan kontra. Ada pihak yang setuju dengan metode tersebut karena dinilai memudahkan kandidat, tetapi, ada juga yang mengkritik lantaran metode itu berpotensi membuat kandidat hanya formalitas menjalankan debat.

Selain model terbuka, ada juga pola pertanyaan tertutup. Pada model ini, masing-masing pasangan calon mengajukan pertanyaan ke paslon lainnya.

Kompas TV Cawapres Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin menyatakan dirinya siap mengikuti debat Pilpres 2019. Sejumlah persiapan terkait pelaksanaan debat yang akan berlangsung pada 17 Januari mendatang juga telah dilakukan. Hal ini disampaikan Ma'ruf saat melakukan safari politik ke Pondok Pesantren Al Ghozali yang berada di Bogor, Jawa Barat. Ma'ruf mengakui dirinya memang belum pernah ikut debat kontestasi politik. Meski demikian baginya tidak ada masalah karena dirinya biasa berdebat di sejumlah tema lain. Sebelumnya saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Ghazaly di Bogor, Jawa Barat, Ma'ruf Amin menyampaikan keinginannya untuk merangkul banyak pihak dalam rangka mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com