JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memberi saran untuk mengatasi masalah defisit yang sering dialami Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Fahri mengatakan surplus yang kerap dialami BPJS Ketenagakerjaan bisa membantu BPJS Kesehatan.
"BPJS Ketenagakerjaan justru menyelamatkan BPJS Kesehatan. Sebab BPJS Ketenagakerjaan ini surplus sementara BPJS Kesehatan kan defisit. Harusnya sama-sama BPJS dia bisa bikin holding, dia bantunya itu BPJS Kesehatan," ujar Fahri di kompleks parlemen, Senin (7/1/2019).
Baca juga: Tiga RSUD di Jakarta Belum Bekerja Sama dengan BPJS Kesehatan
Fahri menyayangkan investasi BPJS Ketenagakerjaan untuk membiayai proyek infrastruktur. Menurut mantan politisi PKS ini, pengelolaan anggaran seperti itu tak bisa dibenarkan. Sebaiknya dana itu disalurkan ke BPJS kesehatan.
Fahri melihat pemerintah seolah lebih mementingkan pembangunan infrastruktur daripada masalah kesehatan masyarakat.
"Akhirnya terbengkalai rakyat, atas nama membangun infrastruktur rakyat terbengkalai. Itu yang kita sesalkan," ujar Fahri.
Seperti diberitakan, BPJS Kesehatan terus menerus mengalami defisit tagihan akibat besarnya penguna program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Adapun, Pemerintah telah beberapa kali menyuntikkan dana guna menutup defisit keuangan yang dialami BPJS Kesehatan.
Baca juga: Dinkes Mediasi RS dan Klinik yang Putus Kontrak dengan BPJS Kesehatan
Pada 5 Desember 2018, pemerintah mengucurkan dana bantuan kepada BPJS Kesehatan yang tengah mengalami defisit keuangan. Dana yang dikucurkan untuk tahap kedua ini senilai Rp 5,2 triliun.
Sebelumnya, pada September 2018 pemerintah juga sudah mengucurkan dana bantuan tahap pertama sebesar Rp 4,9 triliun.