JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/1/2019) nanti.
Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto mengatakan, rakornas ini dalam rangka menyambut hari ulang tahun ke-46 PDI-P yang jatuh pada 10 Januari 2019 nanti.
"Puncak hari ulang tahun PDI-Perjuangan yang ke-46 akan dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2019. Akan dihadiri oleh 13.126 kader PDI-Perjuangan dari seluruh Nusantara," kata Hasto di sela-sela Parade Akhir Pekan Merah Cinta Negeri di kawasan Monumen Ondel-Ondel, Jakarta, Minggu (6/1/2019).
Hasto menjelaskan, seluruh perwakilan kader partai dari pimpinan anak cabang (PAC), dewan pimpinan cabang (DPC) hingga dewan pimpinan daerah (DPD) di tingkat provinsi akan menghadiri Rakornas tersebut.
Baca juga: Cerita Tjahjo Kumolo saat PDI-P 10 Tahun Menjadi Oposisi
"Dengan demikian kita tunjukan bahwa PDI-P satu kekuatan gotong royong yang solid dan setia pada jalan Pancasila," katanya.
Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin juga dijadwalkan akan menghadiri Rakornas tersebut.
Di sela-sela acara, nantinya para peserta akan nonton bareng film tentang Soekarno yang berjudul “Pengabdian Tanpa Titik Akhir”. Selain itu juga akan digelar berbagai pentas hiburan hingga permainan yang bisa dinikmati para peserta.
Hasto juga berharap Rakornas tersebut menjadi momentum bagi seluruh kader partai untuk mempertegas dukungan terhadap Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Sebab, kata Hasto, Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri pernah mengatakan, kemenangan partai harus beriringan dengan kemenangan Jokowi-Ma'ruf.
Ia menganggap Jokowi-Ma'ruf sebagai calon pemimpin yang merakyat. Keduanya juga dinilai konsisten menampilkan watak politik yang positif dan selalu membangun optimisme.
"Mari kita berjuang untuk pemimpin yang baik, pemimpin yang merakyat," ujar Hasto.
Di satu sisi, ia juga mengingatkan seluruh kader partai untuk menampilkan watak positif. Ia meminta kadernya menyampaikan hal-hal yang jujur dan benar ke masyarakat ketika berkampanye.
"Kita mengusung politik yang membangun keadaban. Di dalam etika politik, kita diajarkan tentang baik dan benar kita enggak ingin tentang hoaks. Kita ingin menampilkan politik dalam watak yang menggembirakan, politik yang turun ke bawah," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.