JAKARTA, KOMPAS.com- Kepolisian Negara RI melakukan pendekatan lunak kepada para keluarga anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Pendekatan lunak bertujuan untuk mencegah penyebaran paham radikal kepada masyarakat sekitar wilayah Poso, Sulawesi Tengah.
“Melakukan penggalangan dengan keluarga (pihak keluarga Ali Kalora atau orang asli Poso, simpatisan dari pihak keluarga) mengimbau untuk menyerahkan diri dengan baik-baik aja lah,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo saat dihubungi, Kamis (3/1/2019).
Dedi mengatakan, pendekatan soft approach (pendekatan lunak) dengan pihak keluarga Ali Kalora atau orang asli Poso, simpatisan dari pihak keluarga dan tetangga dengan memberikan pemahaman-pemahaman pendekatan agama dengan melibatkan tokoh-tokoh agama.
Baca juga: Pelaku Mutilasi Penambang Emas di Sulteng Diduga Kelompok Teroris Pimpinan Ali Kalora
Selain itu, kata Dedi, untuk mengubah paham radikal menjadi tidak radikal juga melalui pendekatan kesejahteraan. Hal itu dilakukan dengan bekerja sama pemerintah daerah untuk memberikan lapangan pekerjaan.
Sebelumnya, aparat yang tengah membawa jenazah RB alias A (34), warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng, ditembaki sekelompok orang bersenjata yang diduga kelompok Ali Kalora, pada Senin, 31 Desember 2018.
Penembakan dilakukan saat salah seorang petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.
Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan sehingga menyebabkan dua petugas yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso, terluka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.