Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kominfo Ungkap 62 Konten Hoaks Pileg dan Pilpres hingga Akhir 2018

Kompas.com - 02/01/2019, 17:43 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengidentifikasi 62 konten hoaks yang tersebar di media sosial hingga awal 2019.

Adapun konten ini berkaitan pemilihan presiden dan wakil presiden yang diadakan pada 17 April 2019.

Penyebaran hoaks ini juga diperoleh Kominfo dari media sosial, seperti Twitter, Instagram, Facebook, dan aplikasi pesan WhatsApp.

Dilansir dari rilis resmi, Kominfo telah merangkum 62 konten hoaks berdasarkan penelusuran yang menggunakan mesin pengais konten oleh Sub Direktorat Pengendalian Konten Internet, Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo.

"jumlah konten hoaks terbanyak ditemukan pada bulan Desember 2018, yakni 18 konten hoaks," ujar Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (2/1/2019).

Baca juga: 5 Hoaks tentang CPNS pada 2018, dari Rekrutmen hingga Pengangkatan

Sementara, pada Agustus 2018 ditemukan ada 11 konten hoaks yang beredar, bulan September ada delapan konten hoaks, bulan Oktober ada 12 konten hoaks, dan bulan November dilaporkan ada 13 konten hoaks.

Adapun hoaks jelang pilpres ini juga melibatkan pemain film, Dian Sastro, yang sempat diedit fotonya dengan tagar "Ganti Presiden" dan beredar pada Agustus 2018.

Ada juga yang menyebutkan tagar "Ganti Presiden" lainnya seperti konten hoaks, "Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya Masih Hidup dan Dukung 2019 Ganti Presiden" dan "Mahasiswa Baru UMM Bentuk Formasi #2019GantiPresiden'".

Dari hasil penelusuran Kemnkominfo ini, hoaks terbaru bernuansa politik yang sempat terekap berjudul "Pendatang China diberi arahan KPU untuk mencoblos di TPS" yang beredar pada Rabu (30/12/2018).

Kemudian, pihak Kominfo merilis informasi mengenai klarifikasi dan konten yang terindikasi hoaks melalui portal Kominfo.go.id dan Stophoax.id.

Selain itu, Kementerian Kominfo juga mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan pengecekan dan penyaringan informasi terlebih dahulu sebelum menyebarkannya.

"Lakukan pengecekan dan penyaringan dulu sebelum menyebarkan informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Ferdinandus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com