JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso meyakini tahun depan, tahun 2019, pemerintah tidak melakukan impor beras seperti tahun ini sebanyak 2 juta ton.
"Insya Allah, Insya Allah (tidak impor)," ujar pria yang akrab disapa Buwas ini, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Buwas menjelaskan, pada tahun depan diperkirakan panen raya mencapai 1,8 juta ton beras. Sementara stok beras di gudang Bulog sekarang mencapai 2,2 juta ton lebih.
Baca juga: INFOGRAFIK: Budi Waseso dan Polemik Impor Beras...
"Katakanlah sampai 2 bulan ke depan, kita kehilangan paling banyak 300 ribu ton (beras), berarti masih ada 1,9 juta ton. Kalau 1,9 juta ton kita masukan 1,8 juta ton pada Juli, sudah 3,7 juta ton," papar Buwas.
Masa panen pada 2019, kata Buwas, sudah akan dimulai pada Januari dan Februari di beberapa tempat. Tetapi memasuki Maret-April, akan terjadi panen besar di banyak daerah.
Baca juga: Moeldoko: Kita Memang Masih Perlu Impor Beras
"Juni maksimal, makanya di beberapa tempat produksi beras atau gabah, gudang-gudang sudah kita kosongkan, untuk apa? Penyerapan," kata Buwas.
"Jadi kita banyak (beras), kembali lagi stok kita. Makanya saya bilang, kalau memanage dengan baik, kita tidak perlu impor," ujar mantan Kepala Badan Narkotika Nasional ini.