JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di kediamannya, kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Dalam pertemuan itu, keduanya menyepakati strategi kampanye menjelang pemungutan suara pada 17 April 2019.
SBY mengungkapkan, mulai Januari 2019, Prabowo dan calon wakil presiden Sandiaga Uno akan fokus untuk mengampanyekan visi misi dan program yang ditawarkan.
"Kami sepakat, mulai dari Januari hingga April mendatang, kurang lebih 3,5 bulan mendatang, kami akan fokus, utamanya Pak Prabowo sebagai calon presiden untuk menjelaskan kepada rakyat Indonesia yang akan memilih nanti siapa presiden dan wapres yang lebih diyakini bisa memimpin negeri ini lima tahun mendatang lebih baik lagi," ujar SBY seusai pertemuan.
Baca juga: Bertemu Prabowo, SBY Beri Pandangan soal Masa Awal Kampanye
"Maka yang akan disampaikan lebih kepada visi misi serta tawaran program dan kebijakan untuk menjawab aspirasi rakyat," kata Presiden keenam RI itu.
Menurut SBY, selama tiga bulan masa awal kampanye, ia bersama para pengurus Demokrat telah berkeliling ke sejumlah daerah.
Dalam safari politiknya itu, SBY menyerap berbagai aspirasi dan harapan masyarakat mengenai figur pemimpin yang diinginkan.
"Kami punya rencana, kami punya strategi dan Insya Allah akan kami jalankan," ucap SBY.
Baca juga: SBY: Kami Ingin Pak Prabowo Menang, tapi Demokrat Juga Sukses di Parlemen
Selain itu, SBY juga menyampaikan pandangannya terkait dinamika yang terjadi selama tiga bulan masa awal kampanye Pilpres 2019.
Menurut SBY, selama masa awal kampanye tidak terlalu banyak ruang bagi masyarakat untuk mengetahui visi misi, program dan kebijakan para capres.
"Saya sampaikan ke Pak Prabowo tadi dan Beliau juga setuju. Terus terang kalau saya amati, tiga bulan yang baru saja kita lewati dalam konteks pilpres tidak terlalu banyak ruang bagi rakyat untuk bisa mendengarkan apa yang akan dilakukan oleh para capres kita," kata dia.
Baca juga: Prabowo dan Timses Bertemu SBY
SBY menilai, yang mengemuka dalam pemberitaan media massa justru lebih banyak gimmick atau pernyataan yang saling menyerang pribadi para capres.
Sementara, konten visi misi dan program para capres dinilai belum memadai. Padahal, kata SBY, masyarkat menunggu rencana dari masing-masing capres terkait peningkatan kesejahteraan dan sektor ekonomi.
"Kalau ada konten visi misi program dan kebijakan oleh rakyat dianggap belum memadai. Tentu ini menurut pandangan saya bertentangan dengan apa yang ditunggu oleh rakyat," ujar SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : Infografik: Timses https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.