JAKARTA, KOMPAS.com - Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi kini resmi bergabung ke Partai Golkar. Ia secara resmi diperkenalkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam acara silaturahim Partai Golkar, Kamis (20/12/2018) malam.
Golkar bukanlah partai pertama bagi mantan gubernur Nusa Tenggara Barat ini. Sebelum bergabung ke dalam keluarga besar partai beringin, TGB sudah lebih dulu bergabung dengan dua partai lain.
Partai pertama alumnus universitas Al-Azhar Kairo ini adalah Partai Bulan Bintang (PBB). Lewat partai besutan Yusril Ihza Mahendra itu, TGB mengawali karir politiknya sebagai wakil rakyat.
Baca juga: Dukung Jokowi pada Pilpres 2019, TGB Siap Hadapi Berbagai Risiko
Ia terpilih sebagai anggota DPR dari fraksi PBB untuk periode 2004-2009. Selama di Senayan, TGB duduk di Komisi X membidangi masalah pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian dan kebudayaan.
Belum berakhir jabatannya sebagai anggota DPR, TGB mencoba peruntungan di ranah eksekutif. Pada 2008, ia maju sebagai calon Gubernur NTB dengan diusung oleh PBB dan Partai Keadilan Sejahtera.
Baca juga: TGB: Jangan Biarkan Mereka yang Tak Punya Otoritas Berteriak Atas Nama Islam
TGB yang berpasangan dengan Badrul Munir pun keluar sebagai pemenang. TGB menjadi gubernur termuda di Indonesia dengan usia 36 tahun.
Setelah menjabat Gubernur NTB, karir politik TGB makin moncer. Ia meninggalkan PBB dan bergabung dengan partai penguasa saat itu, Partai Demokrat.
Belum lama bergabung dengan partai berlambang mercy, TGB langsung terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Demokrat NTB.
Baca juga: Soal Sanksi untuk TGB, Demokrat Tunggu Keputusan Majelis Tinggi
TGB pun percaya diri untuk kembali mencalonkan diri untuk bisa memimpin NTB dua periode. Pada Pilgub NTB 2013, pria kelahiran Pancor, Selong, Lombok Timur ini kembali mencalonkan diri sebagai petahana.
Selain diusung oleh Partai Demokrat, TGB juga mendapat dukungan dari parpol lain yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, PDIP, PPP, PAN dan PKB. TGB yang kali ini maju bersama Muhammad Amin menang dengan total suara mencapai 44,36 persen atau setara 1,03 juta suara.
Prabowo ke Jokowi
Pada Pilpres 2014, TGB memilih mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meski Partai Demokrat saat itu memutuskan untuk netral.
Baca juga: PKS Minta Para Ulama Tak Gontok-gontokan Atas Sikap TGB Dukung Jokowi
Saat itu, TGB menyatakan bahwa Prabowo-Hatta adalah pasangan yang tegas dan berani. Prabowo-Hatta pada akhirnya berhasil mengalahkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di NTB.