Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Optimistis Februari Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Banten Unggul

Kompas.com - 20/12/2018, 17:00 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto meyakini, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Banten bakal terus meningkat.

Bahkan, bisa mengalahkan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang saat ini masih unggul di provinsi paling barat Jawa itu. 

Hasto mengatakan, saat ini elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Banten masih tertinggal dari Prabowo-Sandiaga, namun selisihnya kian tipis.

"Kami meyakini, akhir Januari akan ada titik temu, sehingga mulai Februari-Maret, Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin akan leading di Banten," kata Hasto melalui keterangan tertulis di sela Safari Politik Kebangsaan IV, di Rangkasbitung, Kamis (20/12/2018).

Baca juga: Khofifah Sebut Elektabilitas Jokowi-Maruf di Jatim 61 Persen

Ia menambahkan, pada 2014 pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) kalah dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Banten. Sebab kata dia, saat itu Golkar dan PPP belum bergabung ke koalisi. Saat ini, kedua partai tersebut sudah menjadi pendukung Jokowi.

Selain itu, lanjut Hasto, saat ini Gubernur Banten Wahidin Halim bersama tokoh-tokoh Banten lainnya juga bersatu mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: Timses Klaim Elektabilitas Jokowi-Maruf di Banten Ungguli Prabowo-Sandiaga

"Semua bergerak. Sehingga bersama dengan parpol koalisi, relawan, maka kami perkirakan Januari itu 50-50 kedudukannya, sama. Kemudian, mulai Februari-Maret kami sudah jauh lebih tinggi daripada pasangan Pak Prabowo-Sandiaga" kata Hasto.

Alasan lainnya, kata Hasto, Ma'ruf selaku cawapres merupakan putra asli Banten. Di sisi lain, Hasto mengatakan, Presiden Jokowi juga terbukti telah bekerja untuk membangun Banten.

"Berulang kali saya menanyakan pada banyak orang, bahkan kami memberi hadiah. Coba sebut tiga keberhasilan Pak Prabowo, sebagai pembanding Pak Jokowi. Tidak ada yang bisa menjawab," sambung dia.

Kompas TV Apa alasan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sampai berani menyebut Indonesia bisa punah? apakah ada data yang mendukung pernyataan tersebut? serta bagaimana kubu Jokowi-Maruf menanggapi pernyataan ini? KompasTV akan membahasnya bersama anggota badan komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade, wakil sekretaris jenderal DPP PDIP Erico Sutarduga, serta analis politik dari UIN Syarief Hidayatullah Adi Prayitno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Nasional
Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Nasional
PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

Nasional
Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com