Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riza Patria : Kalau Saya Ikut, Nanti Disangka Kampanyein Pak Jokowi Dong...

Kompas.com - 20/12/2018, 16:19 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan memang sah saja jika sebagai anggota legislatif dia ikut kunjungan kerja Presiden Joko Widodo. Namun, dia tidak mau melakukan itu karena tidak ingin terlihat seolah ikut berkampanye untuk Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2019.

"Ikut juga boleh, cuma kan saya punya tugas kampanye buat Prabowo. Nanti kalau saya ikut kampanye Jokowi, disangka kampanyein Pak Jokowi kan. Jagoan saya kan Prabowo-Sandi nomor urut 02," ujar Riza di kompleks parlemen, Kamis (20/12/2018).

Hal ini untuk menanggapi ajakan pihak Istana kepadanya untuk ikut kunjungan kerja Jokowi. Dengan begitu, Riza bisa menyaksikan sendiri bahwa kunjungan kerja Jokowi selalu dihadiri banyak orang. Riza sebelumnya memang menyebutkan bahwa rakyat tidak antusias dengan kehadiran Jokowi dalam acara tertentu.

Riza menambahkan sebenarnya membuktikan hal tersebut tidak sulit. Menurut dia video dan foto yang beredar di media sosial bisa menjadi bukti pernyataannya ini.

Baca juga: Politisi Gerindra: Saya Lihat di Medsos, Pak Jokowi Hadir ke Mana-mana Itu Sepi...

"Sekarang dijawab saja yang di medsos beredar (tentang kunjungan) di Riau dan Aceh dibilang sepi, itu betul atau tidak, dijawab saja," ujar Riza.

"Jadi memang fakta kemarin yang di Riau dan di Aceh itu sepi," tambah dia.

Riza bahkan mendengar Jokowi sempat tidak mau hadir dalam acara di Aceh karena sepi. Dia menyebut tim kampanye Jokowi merasa malu karena tidak banyak warga yang hadir.

Riza mengatakan hal ini berbanding terbalik dengan kunjungan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Prabowo-Sandiaga setiap turun ke dapil enggak perlu kerahin massa, enggak perlu kasih-kasih konsumsi apalagi kasih sembako. Orang datang nunggu berjam-jam antusias ingin dengar dan hadir tiap kunjungan dan kampanye," kata dia.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Adita Irawati mengatakan, pihak Istana mungkin saja mengajak Riza dalam kunjungan kerja Presiden Jokowi.

"Kalau (Ahmad Riza Patria) dari parpol, kan berarti itu legislatif ya. Itu mungkin saja (diundang kunjungan kerja Presiden)," ujar Adita.

Sebab, secara institusional, eksekutif dan legislatif memang bersinergi dalam hal program dan kebijakan.

Namun, apabila kunjungan Jokowi ke daerah-daerah berstatus sebagai calon presiden nomor urut 01, Adita tidak mengetahuinya, apakah undangan tersebut memungkinkan atau tidak.

Apalagi, Riza berlatar belakang Partai Gerindra, partai politik yang menempatkan diri sebagai oposisi pemerintah. Sebab, secara etika, menurut Adita, undangan seperti itu kecil kemungkinan terjadi.

Meski demikian, sebenarnya Adita merasa heran mengapa masih ada yang berpendapat seperti Riza.

"Saya ini saksi hidup ya. Masyarakat selalu antusias mengikuti acara Pak Jokowi, baik beliau itu sebagai Presiden maupun saat kampanye sebagai calon presiden. Kehadiran beliau di daerah itu selalu dipenuhi masyarakat yang ingin bertemu langsung," ujar Adita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com