JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akhirnya ditunjuk oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk mendampinginya sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2019.
Sebelumnya, nama Sandiaga tak pernah masuk dalam daftar nama cawapres pendamping Prabowo yang telah dikerucutkan.
Sejumlah nama yang telah mengerucut dan santer beredar di publik di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, dan seorang tokoh agama yakni Ustaz Abdul Somad.
Baca juga: Hadiri Kopdar Ojek Online, Prabowo Sebut Argo Murah Beratkan Pengemudi
Namun Prabowo tak memilih sosok cawapres dari yamg ditawarkan partai pengusungnya. Prabowo justru menunjuk Sandiaga yang sebelumnya juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra. Berikut kilas balik detik-detik penunjukan Sandiaga menjadi cawapres Prabowo :
1. Tarik Ulur Penentuan Cawapres antara Gerindra dan PKS
Awalnya Gerindra menjalin kedekatan lebih dulu dengan PKS ihwal penentuan posisi cawapres lantaran sejarah panjang sebagai oposisi yang dimiliki keduanya.
Terlebih, hasil Pilkada Jawa Barat yang mengejutkan banyak pihak, di mana pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang diusung keduanya mampu menjadi runner up, semakin meningkatkan daya tawar PKS agar kadernya dipilih menjadi cawapres Prabowo.
Baca juga: Kubu Prabowo-Sandi Ingin Dirikan Markas di Solo, Ini Kata FX Rudy
Namun, kemesraan Gerindra dan PKS sempat terganggu dengan adanya deklarasi pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Anies Baswedan.
Hingga akhirnya muncul wacana tandingan dari PKS untuk mengusung Anies sebagai capres, sebuah wacana yang jelas berseberangan dengan Gerindra yang sejak awal hendak mengusung Prabowo demi mengamankan raihan kursi DPR di Pileg 2019.
Kemesraan Gerindra dan PKS semakin terganggu dengan masuknya Demokrat. Rencana koalisi Gerindra dan Demokrat diawali dengan pertemuan di kediaman Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Baca juga: Markas Prabowo-Sandi Pindah ke Jateng, Relawan Jokowi Makin Kreatif
Usai pertemuan, saat ditanya soal peluang AHY menjadi cawapres, Prabowo menjawab mungkin saja.
Namun, nama AHY ditolak oleh PKS yang sejak awal sudah menjalin koalisi dengan Gerindra. Hal itu disampaikan Direktur Pencapresan PKS Suhu Aliyudin.
PKS lantas terus menyodorkan nama Salim yang belakangan direkomendasikan GNPF Ulama.
2. Jalan Buntu Gerindra dan Demokrat Ihwal Cawapres
Sebelumnya, Prabowo beserta pengurus teras Gerindra secara intensif telah membahas sosok cawapres pendamping mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.
Baca juga: Strategi Menyerang Dinilai Bikin Tren Elektabilitas Prabowo-Sandi Naik